Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, PPPI: Masyarakat Diimbau untuk Tidak Berspekulasi

12 Januari 2021, 11:22 WIB
Petugas membawa kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air PK-CLC di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Senin (11/1/2021). Kantong jenazah tersebut kemudian dibawa ke RS Polri untuk diidentifikasi. /ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp

PR DEPOK - Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Sabtu, 9 Januari 2021, memunculkan banyak spekulasi terkait penyebab dari kecelakaan yang dialami pesawat tersebut.

Spekulasi tersebut muncul dari lapisan masyarakat maupun insan penerbangan terkait penyebab jatuhnya pesawat.

Banyaknya spekulasi itu, Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia (PPPI) mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat serta insan penerbangan.

Baca Juga: Nilai Buku Biologi yang Mengutip Harun Yahya Sudah Keterlaluan, Ulil Abshar Minta Nadiem Melacaknya

Himbauan diberikan agar tidak berspekulasi terkait penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182.

Ketua PPPI Rizki Budimansyah Juzar mengungkapkan himbauan tersebut dalam keterangannya di Jakarta, pada Selasa, 12 Januari 2021.

“Kami juga mengimbau masyarakat dan rekan-rekan insan penerbangan untuk lebih bijak dan menahan diri dari memberikan spekulasi, opini maupun analisa penyebab musibah yang menimpa SJ 182 kepada publik,” ujar Rizki.

Baca Juga: Cara Pendaftaran DTKS Kemensos di dtks.kemensos.go.id untuk Dapatkan Bansos Kemensos

Masyarakat pun di ajak olehnya untuk mendukung upaya evakuasi dan investigasi kepada pihak yang berwenang, agar dapat memberikan hasil yang terbaik.

“Berkaitan dengan hal tersebut pada saat ini masih dilakukan upaya evakuasi oleh berbagai pihak yang saling mendukung,” kata Rizki.

Lanjutnya menyampaikan, apresiasi kepada Basarnas, TNI, Polri, KNKT dan Kemenhub dalam upaya ini untuk selanjutnya segala hasil temuan evakuasi dari musibah ini akan dilakukan analisis dan investigasi mengenai penyebab dari kecelakaan SJ 182 oleh KNKT.

Baca Juga: Perkembangan Terbaru Kasus Korupsi Benih Lobster, KPK Panggil Ulang Bupati Kaur sebagai Saksi

Pesan Rizki kepada masyarakat yakni agar tetap menunggu hasil investigasi resmi yang dikeluarkan KNKT, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

“Kami senantiasi senantiasa mendukung baik secara moral dan teknis kepada pihak berwenang (KNKT) dalam pengungkapan penyebab kecelakaan dimaksud. Mari kita bersama-sama mendukung upaya evakuasi dan investigasi kepada pihak yang berwenang agar dapat memberikan hasil yang terbaik,” ujar Rizki.

Rizki pun menambahkan, agar publik dan insan penerbangan bisa menyikapi musibah tersebut dan menghindari hal-hal yang dapat melukai keluarga korban dari musibah SJ 182.

Baca Juga: MYD Cerita Soal Prosedur Wajib Lapor hingga Sebut Sudah 'Tak Ada Apa-apa' dengan Gisel

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak telah ditemukan titik jatuhnya, yakni di perairan sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Minggu, 10 Januari 2021.

Tak hanya itu, sinyal yang diduga sinyal kotak hitam SJ 182 juga telah ditangkap oleh KRI Rigel.

Rencana pengangkatan potongan besar pesawat TNI bersama Tim Gabungan juga tengah dipersiapkan, yakni dengan menggunakan kapal yang memiliki alat crane untuk mengangkut benda besar.

Baca Juga: Mensos Risma Blusukan hingga Tenangkan Keluarga Korban Longsor di Sumedang: Ibu Sabar ya Bu

Personel dari Tim SAR Gabungan juga telah menemukan sejumlah serpihan pesawat, dan “ body part”, yang selanjutnya akan dikumpulkan dan diserahkan kepada Tim DVI Polri dan KNKT untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.

Hingga proses pencarian dinyatakan selesai, Tim SAR Gabungan akan terus mengumpulkan potongan pesawat dan lainnya.

KNKT menggunakan Kapal Baruna Jaya IV telah merapat ke kapal KRI Rigel yang berada di titik lokasi jatuhnya pesawat, untuk melakukan pencarian kotak hitam pesawat, dengan mengunakan unit ping locater finder.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Selasa, 12 Januari 2021: Aquarius, Bidang Anda Menjadi Lebih Kompetitif, Tapi...

KNKT menyiapkan tiga unit Ping Locater Finder dan alat pendeteksi objek di bawah laut yang ada pada Kapal Baruna Jaya IV miliki Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler