Sebut Kunjungan Jokowi ke Lokasi Banjir tak Bermakna, Hairus: seperti Ingin Lindungi Para Investor

20 Januari 2021, 19:41 WIB
Presiden Jokowi saat mengunjungi lokasi banjir di Kalimantan Selatan. /Instagram/@jokowi.

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan penyebab dari banjir yang terjadi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dalam kunjungannya itu, Jokowi mengatakan bahwa banjir terjadi karena luapan Sungai Barito.

Luapan tersebut, kata dia, merupakan dampak curah hujan yang tinggi, yang membuat debit air tak mampu ditampung.

Baca Juga: Bandingkan Banjir Kalimantan Selatan-DKI, Ferdinand: di Kalsel Itu Musibah, Jakarta Masalah Kota!

Jokowi menerangkan, daya tampung Sungai Barito biasanya dapat menampung 230 juta meter kubik air.

Akan tetapi, sekarang air yang masuk mencapai 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap 10 kabupaten dan kota.

Atas pernyataan Jokowi tersebut, Direktur Eksekutif Yayasan LKiS, Hairus Salim mengemukakan pendapatnya.

Melalui akun Twitter miliknya @Haisa_HS, ia menilai bahwa kunjungannya tersebut seperti tidak bermakna.

Baca Juga: Sindir Cuitan Dahnil Anzar Soal Persahabatan, Gus Umar: Emang Prabowo-Sandi Ingat Sama Pendukungnya?

Dgn komentar ini, maka mohon maaf, kunjungan bapak jd spt tak bermakna,” ujar Hairus Salim sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 20 Januari 2021.

Ia menjelaskan bahwa terjadinya banjir bukan hanya di kawasan muara, tetapi juga di daerah pedalaman.

Banjir bukan hanya di kawasan muara (banjar kuala) tapi jg di pedalaman (banjar hulu),” ucap Hairus Salim menambahkan.

Menurutnya, pernyataan Jokowi itu seolah-olah seperti melindungi para investor, pengusaha tambang, dan perkebunan sawit, khususnya di Kalimantan.

Baca Juga: Korupsi Bansos Dikabarkan Juga 'Sikat' Dana untuk Disabilitas, Rocky Gerung: Makin Gila Lagi

Komentar ini jg spt melindungi para investor n pengusaha tambang dan perkebunan sawit,” ujar Hairus Salim.

Seperti diketahui, terkait kehadirannya langsung ke lokasi banjir, Jokowi mengungkapkan dirinya ingin memastikan kesiapan dan penanganan korban banjir.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler