PR DEPOK - Politisi Partai Hanura, Ambroncius Nababan memenuhi panggilan Bareskrim Polri.
Pemanggilan terhadap Ambroncius Nababan itu untuk dimintai keterangan terkait dugaan rasisme kepada mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
“Hari ini resmi Mabes Polri panggil saya, pemilik akun Ambroncius Nababan, yang unggah mengenai NP (Natalius Pigai), kasus vaksin Sinovac. Jadi berkembang isunya sebenarnya itu hanya untuk pribadi, jadi saya dengan pribadi Natalius Pigai,” ujar Ambroncius.
Baca Juga: 153 WNA Tiongkok Masuk ke Indonesia, Said Didu: Berarti China Sudah Bukan Luar Negeri?
Menanggapi adanya pemanggilan oleh Bareskrim Polri itu, pengamat internet Damar Juniarto angkat suara.
Damar mengatakan bahwa dirinya baru mendapatkan informasi terkait memanasnya situasi di Papua.
Menurut keterangannya di akun Twitter pribadinya @DamarJuniarto, hal itu terjadi akibat berbagai tindakan rasisme di media sosial.
“Barusan dapat laporan. Ada ekskalasi situasi di Papua dan Papua Barat akibat perilaku orang-orang rasis di medsos,” ujar Damar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 26 Januari 2021.
Di media sosial, dikatakan Damar, bukan hanya Ambroncius yang melakukan perbuatan seperti melontarkan rasisme.
“Iya, karena tak cuma Ambroncius Nababan yg rasis,” ucapnya.
Menurut Damar, kekerasan fisik dengan senjata ditambah rasisme merupakan perilaku 'biadab'.
“Kekerasan senjata saja sudah jahat, apalagi ditambah rasisme. Itu kelakuan biadab yg perlu kita kecam,” kata Damar.
Lebih lanjut, Damar menjelaskan bahwa orang-orang pelaku rasisme itu tak pernah berpikir panjang.
“Orang-orang rasis itu tidak pernah berpikir panjang, kalau tindakan rasisnya akan berdampak buruk dan menoreh luka lagi di atas luka yang belum lagi sembuh di Papua,” ucapnya.
Maka dari itu, Damar menegaskan agar orang-orang seperti itu segera ditindak dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Maka orang-orang rasis ini harus ditindak dengan hukum anti-rasisme! Aturannya ada di UU No. 40/2008,” ujar dia menambahkan.
Damar mengakui sangat mendukung langkah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua Barat yang menempuh jalur hukum.
“Saya dukung langkah KNPI Papua Barat yg tempuh jalur hukum untuk menindak Ambroncius Nababan yg rasis,” katanya.
Pria yang merupakan Direktur SAFEnet ini berpendapat bahwa hal tersebut perlu dilakukan demi Indonesia yang beradab.
“Mendorong proses hukum yg benar akan menjamin keadilan. Ini penting kalau Indonesia ingin jadi negara beradab. Jangan biarkan rasisme hidup!,” ujarnya.
Di samping itu, Damar juga berharap agar konflik yang tengah terjadi dapat segera diselesaikan.
“Semoga ketegangan lekas reda. Jangan sampai kejadian seperti dua tahun lalu,” ucap Damar.***