Bencana Tanah longsor dan Banjir Terjadi di Nganjuk, 23 Warga Belum Ditemukan

15 Februari 2021, 06:38 WIB
Ilustrasi Longsor. /Pixabay/gtaranu

PR DEPOK - Pada Minggu, 14 Februari 2021 petang bencana tanah longsor telah melanda Nganjuk, Jawa Timur.

Dari peristiwa tersebut, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk Jawa Timur dikabarkan masih mencari 23 warga Ngetos Kabupaten Nganjuk yang hingga kini masih belum ditemukan.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Aris Trio Effendi selaku koordinator Tagana Nganjuk, Jawa Timur pada Senin 15 Februari 2021 dini hari.

Baca Juga: Soal Kritik-Mengkritik Pemerintah, SBY Ibaratkan Layaknya Obat yang Bisa Cegah dan Sembuhkan Penyakit

"Benar (tanah longsor). Kami masih melakukan pencarian," kata Aris seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Musibah yang terjadi pada minggu petang tersebut berawal dari hujan deras yang melanda Kabupaten Nganjuk.

Akibat dari hujan deras yang turun tersebut, tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk dan longsor tersebut diketahui juga menimpa rumah-rumah warga setempat.

Baca Juga: Desak Rilis Larangan Pegawai Pemprov Ikut Ormas Tertentu, Ferdinand: Jadi Barometer Kecintaan Anies pada NKRI

Selain beberapa rumah warga tertimpa material longsor, terdapat sebanyak 23 warga yang hingga kini masih belum ditemukan akibat musibah tersebut.

Proses pencarian warga yang belum ditemukan tersebut dilakukan oleh petugas dan dibantu oleh warga-warga setempat.

Selain itu, terdapat pula 14 warga yang yang terluka akibat tanah longsor tersebut dan saat ini sedang dirawat di Puskesmas Ngetos Kabupaten Nganjuk.

Baca Juga: WHO Targetkan 65-70 Persen Populasi Lakukan Vaksinasi Demi Tekan Transmisi Covid-19, Berikut Penjelasan Ahli

Lebih lanjutnya, berdasarkan data yang dibuat oleh petugas, terdapat pula beberapa warga yang diungsikan ke rumah Kepala Desa Ngetos.

Menurut data tersebut, ada 16 jiwa yang diketahui sudah mengungsi. Meski demikian, petugas hingga kini masih melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah pasti dari korban musibah tanah longsor tersebut.

Setelah mendapatkan informasi terjadinya bencana tersebut, petugas BPBD Nganjuk dibantu oleh TNI/Polri dan relawan terkait langsung ke lokasi kejadian.

Baca Juga: GAR ITB Tuding Din Syamsuddin Radikal, Musni Umar: ITB Dibawa-bawa, ITB Itu Hebat!

Namun terkendala cuaca dan kondisi yang saat itu sudah malam, petugas menghentikan sementara proses pencarian dan akan melanjutkannya pada Senin pagi.

Dalam proses pencarian tersebut, petugas memerlukan beberapa alat untuk membantu mencari warga yang belum ditemukan lantaran terdapat sejumlah rumah warga yang tertimbun tanah longsor.

"Untuk sementara yang dibutuhkan selimut, alat berat, dan tempat tidur," ucap Aris menambahkan.

Baca Juga: KBRI Ungkap Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa di Fukushima hingga BMKG Sebut Guncangan Hanya Picu Kerusakan Kecil

Tak hanya bencana tanah longsor, sejumlah daerah di Kabupaten Nganjuk juga dilanda banjir yang ketinggian airnya mencapai sekitar 1 meter.

Beberapa desa di Nganjuk yang dikabarkan terkena oleh banjir adalah daerah di Kelurahan Ploso, Jatirejo, Payaman di Kecamatan Nganjuk, dan Desa Sukarejo, Kecamatan Loceret.

Hingga saat ini air masih menggenang daerah-daerah tersebut dan warga yang daerahnya masih dilanda banjir tinggi terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler