6 Wilayah di Indonesia Berikut Berhasil Catat Nol Kasus Covid-19 Meski Hampir Setahun Terdampak Pandemi

23 Februari 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Fernando Zhiminaicela

PR DEPOK - Genap setahun pada 2 Maret 2021 mendatang, virus corona mulai mewabah hingga menjadi pandemi dengan kasus yang kian bertambah setiap harinya di Indonesia.

Meski begitu, hingga kini terdapat beberapa daerah yang tercatat nol kasus Covid-19.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, hingga 19 Februari 2021, terdapat 1.263.299 orang positif Covid-19 dan 1.069.005 lainnya berhasil sembuh, sedangkan 34.152 pasien meninggal dunia.

Baca Juga: Cara Mendaftar KIP Kuliah 2021 di kip-kuliah.kemdikbud.go.id, Dapatkan Bantuan hingga Rp33,6 Juta

Satgas mencatat, setidaknya ada 4 daerah di Provinsi Papua dan Papua Barat yang masih nol kasus Covid-19.

4 daerah tersebut di antaranya Kabupaten Puncak Jaya, Dogiyai, dan Intan Jaya di Papua, serta Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Padahal di kedua provinsi itu saja, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai lebih dari 23.000 orang.

Baca Juga: Tindaklanjuti Arahan Presiden Jokowi, Mahfud MD Resmi Bentuk Tim Kajian UU ITE

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari indonesia.go.id, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19, Alexander Ginting menjelaskan alasan keempat kabupaten tersebut nol kasus virus corona.

Alasannya, kondisi geografis keempat kabupaten diketahuu berupa pegunungan sehingga akses transportasi menjadi sangat terbatas sehingga tes Covid-19 cepat menjadi sulit.

Ditambah, persebaran penduduk yang tidak merata bagu wilayah dengan luas total lebih dari 21.000 kilometer persegi dan populasinya tak lebih dari 340.000 jiwa.

Baca Juga: Tanggul Sungai Citarum Jebol, Menteri PUPR Ungkap Penyebabnya

Faktor tersebut jelas berbeda dengan kawasan perkotaan dengan populasi lebih banyak dan mobilitas penduduknya tinggi.

Selain berada di ujung timur Indonesia, nol kasus Covid-19 selama 11 bulan juga terjadi pada Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat.

Tercatat, dari 13.474 warga penghuni 14 rukun warga (RW) dan 89 rukun tetangga (RT) ini, tak ada satu pun terpapar Covid-19.

Baca Juga: Banjir Kepung Jakarta dan Bekasi, Ketum KPJ Sebut Empat Tanggul Pembatas Sungai Jebol

"Sejak awal pandemi Maret 2020 sampai sekarang selalu zona hijau. Warga kami tidak ada terkonfirmasi Covid-19. Semua sehat," kata Lurah Kebon Jayanti Abdul Manaf.

Manaf mengatakan, nol kasus Covid-19 ini merupakan buah dari upaya seluruh warga dan kelurahan untuk mencegah virus corona masuk ke dalam wilayahnya.

Sejak awal Maret tahun lalu, pihaknya mengajak para tokoh agama, sesepuh, pengurus RT/RW, aparat berwajib untuk bergerak cepat mengantisipasi virus corona.

Baca Juga: Tinggal 3 Hari Batas Pendaftaran SNMPTN 2021, Simak Syarat dan Cara Daftarnya Berikut Ini

Pertama yang dilakukan yaitu membangun kesadaran warga akan bahaya SARS COV-2.

Aktivitas membagi-bagikan masker rutin dilakukan ditambah program "Jumat Disifektan" yaitu menyemprotkan disinfektan secara massal di 14 RW.

Bersama perangkat kelurahan, Manaf berkeliling menggelar operasi yustisi untuk menyadarkan warga akan bahayanya virus corona.

Bahkan setiap warga luar yang hendak masuk ke Kelurahan Kebon Jayanti wajib melapor ke RT setempat dan wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga: Sebut Warga Akan Maklumi Anies Tangani Banjir, Ferdinand: Klaim Sukses Atasi Banjir, Buat Publik Marah

Nol kasus Covid-19 tercatat juga pada 11 ribu warga Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Banten.

Sejak awal masa pandemi, aparat kesehatan belum menemukan satupun kasus warga suku yang berdiam di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar itu mengidap virus corona.

“Selama 11 bulan terakhir ini warga Baduy nol kasus Covid-19,” kata petugas medis Puskesmas Cisimeut, Leuwidamar, Lebak, Iton Rustandi.

Baca Juga: Ada Kendala Pendaftaran Akun Kartu Prakerja Gelombang 12? Berikut Prosedur Layanan Aduan Kartu Prakerja

Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija sekaligus tetua adat masyarakat Baduy mengatakan, saat diumumkan status pandemi virus corona, kawasan di kaki Pegunungan Kendeng itu langsung ditutup untuk orang luar, termasuk turis.

Ritual adat penangkal virus digelar dan doa-doa agar dihindari dari Covid-19 turut dipanjatkan.

Selain itu, warga juga disiplin menerapkan protokol kesehatan, yakni dengan memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

jBaca Juga: 5 dari 7 Hari Cuti Bersama Tahun 2021 Dipangkas Pemerintah, Berikut Tanggal-tanggalnya

Jaro Saija dan tetua adat lain juga meminta warga mereka yang berada di luar kampung untuk segera kembali.

Mereka diimbau untuk tidak bepergian ke kawasan Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bogor yang merupakan daerah berisiko tinggi terhadap penyebaran Covid-19.

Warga adat juga tidak dibatasi ruang gerak di kampung sendiri.

Baca Juga: Simak! Hanya 7 Kriteria Ini yang Dapat Lolos Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12

Pimpinan adat tetap mengizinkan warga bertani dan berladang termasuk rutin mengkonsumsi ramuan tradisional hasil tanam sendiri seperti jahe dan kencur di tengah hutan.

Selain itu, kawasan adat Baduy juga akan ditutup dari kunjungan orang luar sejak 13 Februari hingga 14 Mei 2021 karena adanya ritual Kawalu.

Ritual ini merupakan perintah langsung dari Puun selaku pimpinan tertinggi adat Suku Baduy. Sehingga diharapkan kawasan perkampungan adat tetap terjaga dari penularan virus corona.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler