Moeldoko Sebut Ada Potensi Ancaman Ideologi: Dapat Ancam Stabilitas Sosial dan Politik yang Hambat Pembangunan

7 April 2021, 19:30 WIB
Kepala Staf Presidenan (KSP), Moeldoko. /Dok. PMJ News.

PR DEPOK – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengutarakan pendapatnya terkait situasi sosial-politik Indonesia.

Hal itu diungkapkan Moeldoko saat menjadi pembicara Pelatihan Kepemimpinan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) secara daring di Jakarta pada Rabu, 7 April 2021.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, pelatihan tersebut mengusung tema “Potret Kepemimpinan Masa Depan Menyongsong Tahun 2045”.

Baca Juga: Jokowi Pernah Ungkap Simpan Rp11 Ribu Triliun di Luar Negeri, Said Didu: Segera Buka Datanya Buat Bayar Utang

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Moeldoko menegaskan pentingnya perhatian terhadap potensi ancaman ideologi dalam negeri.

Moeldoko menilai, ancaman tersebut nyata dan dapat mengancam keutuhan negara dan stabilitas sosial-politik.

Pasalnya, menurut Moeldoko, tanpa stabilitas sosial-politik, proses pembangunan tidak bisa berjalan dengan baik.

Untuk mendorong pemulihan ekonomi, lanjut dia, sejak tahun lalu pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Soroti Kasus Bahar Smith, Luqman Hakim: Premanisme Berkedok Agama, Sungguh Dekat Pintu Terorisme Terbuka

Kebijakan tersebut mencakup upaya pemulihan kesehatan dan juga pemulihan ekonomi dengan memberikan insentif, baik di sisi permintaan maupun di sisi penawaran.

Diketahui, untuk tahun 2020, anggaran PEN adalah sebesar Rp695 triliun. Sementara pada tahun 2021, alokasi anggaran PEN mencapai Rp699,4 triliun.

“Angka ini dinamis, dalam arti masih bisa berubah sesuai perkembangan dan kebutuhan. Untuk program PEN 2021 sendiri meliputi lima kluster yaitu kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM dan korporasi, insentif usaha, dan program prioritas,” kata Moeldoko.

Tidak hanya itu, ia juga menuturkan upaya untuk keluar dari krisis, dan sekaligus menjaga agar Indonesia tetap berada di jalur yang benar untuk mewujudkan Visi Indonesia Maju 2045.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Terburuk dalam 150 Tahun, Said Didu: Kita Tunggu Data Perbandingan Tahun 1871

“Diperlukan koordinasi yang baik dari setiap instansi dan lembaga terkait untuk bersama-sama mengatasi pandemi dan sekaligus memulihkan perekonomian,” ucapnya.

Maka dari itu, dijelaskan Moeldoko, diperlukan kepemimpinan yang kuat, tegas, berani mengambil keputusan, serta mau mendengar.

Selain itu juga didukung analisis memadai dari bawahan, dari akademisi, praktisi, serta komponen masyarakat lainnya.

“Terutama bagi mahasiswa. Karena masa depan ada di tangan kalian. Siapkan lah diri sebaik-baiknya melalui berbagai kegiatan untuk mengisi proses leadership sehingga bisa memahami situasi, termasuk melakukan asesmen terhadap faktor-faktor internal maupun eksternal,” ucap mantan Panglima TNI itu.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler