163 Orang Meninggal Dunia di NTT Akibat Tanah Longsor dan Banjir Bandang, Terbanyak di Kabupaten Lembata

9 April 2021, 16:45 WIB
Warga nyalakan lilin di kuburan masal korban banjir dan tanah longsor di NTT. /Antara/Aditya Pradana Putra

PR DEPOK - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sebanyak 163 orang meninggal dunia akibat tanah longsor dan banjir di NTT yan dipicu oleh Siklon Tropis Seroja.

"Secara keseluruhan untuk NTT korban meninggal sebanyak 163 orang dan 45 orang hilang," kata Kepala BNPT Doni Monardo dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dariAntara pada Kamis, 8 April 2021.

Dari total 163 orang yang meninggal dunia, korban didominasi warga Kabupaten Flores Timur terutama di Pulau Adonara yang mencapai 71 orang.

Baca Juga: Sebut Buzzer Bisa Dikategorikan Radikal dan Teroris, Haris Pertama: Banyak Intelektual Takut dan Rasa Diteror

Kemudian, Kabupaten Lembata sebanyak 43 orang meninggal dunia, dan 25 orang hilang. Selanjutnya, Kabupaten Alor sebanyak 27 orang meninggal dan 14 hilang, Kabupaten Malaka sebanyak enam orang meninggal, di Kabupaten Kupang tiga meninggal dunia dan satu orang hilang.

Di kota Kupang sebanyak enam orang meninggal, di Kabupaten Sikka sebanyak satu orang meninggal.

Untuk Kabupaten Sabu Raijua sebanyak dua meninggal dunia, di Kabupaten Rote Ndao dua orang meninggal. Terakhir, di Kabupaten Ngada dan Ende masing-masing satu orang meninggal dunia.

Baca Juga: Kota Mesir Kuno yang Dibangun Firaun Ditemukan, Arkeolog Ungkap Situs Sudah Berumur Lebih dari 3.400 Tahun

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan TNI dan Polri melakukan evakuasi korban tanah longsor dan banjir bandang di NTT serta menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.

"Hari ini (Kamis) berhasil ditemukan enam jenazah. Personel TNI-Polri bersama instansi lainnya masih terus mengevakuasi dan mencari korban," ucapnya.

Kapolri dan Panglima TNI meninjau Desa Amakaka yang berlokasi sekitar 10 kilometer di bawah kaki Gunung Ile Lewotolok, Lembata, NTT.

Baca Juga: Tugu Sepeda Habiskan Dana hingga 800 Juta, Gus Nadir: Gak Jaman Boros, Pak RW dan Wakilnya Harus Fokus ke SDM

Polri mengirimkan bantuan sosial (bansos) ke NTT seperti 9,5 ton paket berisi sabun mandi cair, pembersih lantai, hand sanitizer, sabun cuci tangan, susu bayi dan UHT, vitamin, dan sejumlah obat-obatan.

Polri juga memberikan bahan pokok berupa beras sebanyak 7 ton, air mineral, alas tidur, selimut, handuk, sarung serta makanan.

"Selain proses evakuasi, kami juga menyalurkan bantuan untuk meringankan bebas masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Minta Jokowi Tinjau Ulang PP Royalti Musik, Dewi Tanjung: Sangat Rugikan Penyanyi dan Masyarakat Penyuka Musik

Di sisi lain kerugian material di sektor perumahan berjumlah 1.114 unit yang terbagi atas rumah rusak berat 688 unit. Kemudian, rumah rusak sedang 272 unit, dan rusak ringan 154 unit.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler