PR DEPOK – Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan pandangannya terkait wacana bergabungnya partai-partai Islam menjelang Pilpres 2024.
Sebelumnya, wacana tersebut tampak semakin mengemuka. Pengamat Politik dari Lembaga Survei Politik Konsepindo, Veri Muhlis Ariefuzzaman juga telah melontarkan penilaiannya.
Veri Muhlis berpendapat bahwa hal tersebut bisa saja terjadi meskipun peluangnya cukup berat.
Dalam konteks Pilpres 2024, jelas dia, jika nama-nama calon yang terkuat adalah tokoh dari non partai, peluang menggandeng parpol Islam itu bisa saja dilakukan meskipun cukup berat.
Veri juga menilai bahwa Anies Baswedan dapat disebut sebagai kunci dalam konstelasi politik di 2024 mendatang.
Menanggapi hal itu, Refly Harun menyampaikan pendapatnya melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube miliknya Refly Harun.
“Tokoh yang diajukan itu memang sebaiknya mewakili kelompok Islam modernis dan tradisionalis,” tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 22 April 2021.
Baca Juga: Cara Daftar UMKM Online 2021 Lewat HP di oss.go.id untuk Dapatkan BPUM BLT UMKM Rp1,2 Juta
Ia menilai bahwa satu hal memungkinan yang bisa menyatukan ini semua adalah pragmatisme. Sederhananya, lanjut dia, para partai Islam itu akan melihat peluang menang dalam Pilpres 2024
“Kalau Anies Baswedan dinilai sebagai calon yang punya peluang untuk menang, maka sesungguhnya poros itu akan bisa terbentuk,” ujarnya.
“Bahkan bisa dikatakan ‘poros Islam plus’. Bisa jadi tiba-tiba calon PDIP dikeroyok delapan partai politik yang bersatu, who knows?” kata Refly Harun lagi.
Hal terpentingnya, menurutnya, pemilihan Presiden bukanlah persoalan pemilihan tokoh itu dari mana, tapi lebih pada persona orangnya.
Baca Juga: Segera Cek Daftar Nama Penerima Banpres BPUM BLT UMKM 2021 di Link eform.bri.co.id/bpum
“Dan itulah yang terbukti dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan Jokowi (Joko Widodo),” ujarnya.
“Jadi, dicalonkan oleh kelompok apa pun, sepanjang memang orang itu populer dan kuat, maka peluangnya tetap ada,” tutur dia.***