Kemenperin Instruksikan IKM di Bidang Tesktil Memakai Bahan Serat Alam Demi Dukung Sustainable Textile

22 April 2021, 21:07 WIB
Ilustrasi industri tekstil. /mposclar/Pixabay

PR DEPOK – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta IKM di bidang tekstil untuk memakai bahan baku berupa serat alam agar mampu menciptakan industri hijau.

“Kami menerapkan langkah strategis guna mendukung sustainable textile di sektor IKM, di antaranya dengan melakukan pembinaan dan sosialisasinya di IKM tekstil mengenai serat alam sebagai bahan baku tekstil berkelanjutan”, ujar Gati Wibawaningsih selaku Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada hari Kamis, 22 April 2021.

Upaya ini beriringan dengan pembangunan industri hijau yang bertujuan untuk menciptakan industri yang berkelanjutan, demi efisiensi dan efektivitas dari pemakaian sumber daya alam secara berkelanjutan serta menjaga kelestarian lingkungan dan dapat memberi sesuatu yang berarti bagi masyarakat.

Baca Juga: Link Daftar BPUM Online 2021 DKI Jakarta untuk Dapatkan Bantuan UMKM 2021

Kemenperin pun bergerak cepat dengan membuat kolaborasi lima unsur atau pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, pebisnis, komunitas, dan media yang masing-masing punya peranannya dalam perkembangan industri khususnya pada industri pewarnaan alam.

“Kami juga telah bekerja sama melalui Nota kesepahaman antara Ditjen IKMA Kemenperin dengan Ditjen Perkebunan dan Badan Litbang Kementerian Pertanian, serta Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), sebagai salah satu langkah strategi untuk pengembangan sektor IKM tenun melalui penyediaan bahan baku serat kapas"

"Masing-masing pihak mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tupoksi dari masing-masing Direktorat dan pemerintah daerah” tutur Gati dalam keterangannya.

Baca Juga: Sebut PKI Gemar Belokkan Sejarah, Tifatul Sembiring: Hati-hati Mereka Masuk ke Pelajaran Sejarah dan Kurikulum

Di sisi lain, Aryenda Atma yang merupakan Founder & Creative Director of Pable.id mengatakan bahwa pihaknya telah mengaplikasikan konsep ekonomi sirkular dengan cara mendaur ulang limbah kain dan pakaian bekas menjadi produk kain tenun yang punya ciri khas #wearecircular.

“Untuk menerapkan closed loop system pada ekonomi sirkular, Pable mengekstrak nilai maksimum dari potensi limbah tekstil dengan mendaur ulang dan memprosesnya kembali menjadi material terbarukan, sehingga dapat digunakan kembali menjadi bahan siap olah berupa kain tanpa harus mengeksploitasi material baru (virgin material)”, tutur Atma.

Atma juga menerangkan mengenai konsep yang dilakukan di Pable yakni recycle-reduce-reuse.

Baca Juga: Heran dengan Sikap Amien Rais yang Terus Tebar Ancaman, Ferdinand: Kau Pikir Kau Siapa? Maha Jago?

“Proses ini dimulai dari proses sortir berdasarkan jenis bahan dan warna tekstil, proses pemotongan atau pencacahan secara manual maupun otomatis, proses pelembaban untuk memperkuat serat, pembuatan fiber sebagai output pertama dari olahan daur ulang, pemintalan fiber, pemintalan fiber ke benang, untuk kemudian dilakukan proses pertenunan untuk menjadi kain”tuturnya.

Hadirnya sustainable textile tidak hanya untuk kesempatan menuju ke industri hijau, tetap juga menjadi potensi ekonomi yang bisa dioptimalkan dengan perencanaan dan strategi yang tepat.

“Potensi pengolahan limbah tekstil ini masih sangat luas, dan ini memerlukan upaya serta kerjasama dari banyak pihak untuk dapat membantu serta memanfaatkan potensi dari limbah-limbah tekstil menjadi produk baru yang memiliki nilai lebih serta ciri khas tersendiri” terang Atma.

Baca Juga: Bahas Soal Penista Agama, Gus Sahal: Jozeph Paul Zhang itu Yahya Waloni-nya Kalangan Kristen, dan Sebaliknya

Pihaknya akan menyusun rencana dan strategi ke depan untuk memberikan sumbangsih dalam ekonomi sirkular, mulai dari tahapan pengembangan produk, pemberian pemahaman mengenai ekonomi sirkular, dan proses pendekatan pada korporasi.

“Untuk itu, kami membutuhkan dukungan pemerintah, pelaku industri, dan juga masyarakat” ujarnya pada sebuah webinar yang dilaksanakan oleh Politeknik STTT Band dengan mengangkat tema sustainable textile.*** 

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler