PR DEPOK – Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana menyoroti kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Melalui akun Twitter miliknya, ia melontarkan kritik terhadap Anies Baswedan yang dinilai mulai sibuk di akhir masa jabatannya.
William Aditya berpendapat bahwa Anies Baswedan mulai sibuk dengan aktivitas ‘safari politik’ yang dilakukannya.
“Saya lihat pak Anies ini sudah mulai sibuk di masa akhir jabatannya dengan kegiatan safari politik,” kata William Aditya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 29 April 2021.
Meski tengah sibuk, lanjut dia, Anies Baswedan dinilai telah meninggalkan banyak pekerjaan rumah.
“Tapi sayangnya, di tengah kesibukannya Beliau meninggalkan banyak pekerjaan rumah,” tuturnya menjelaskan.
Lebih lanjut, William Aditya memaparkan sejumlah persoalan yang masih terjadi di ibu kota, salah satunya yakni DKI Jakarta yang masih dianggap rawan kebakaran.
Di samping itu, William Aditya juga menyoroti adanya dugaan kasus kelebihan bayar peralatan pemadam kebakaran (Damkar) yang disebut mencapai Rp6,5 miliar.
“Dibalik masalah kelebihan bayar peralatan damkar Rp 6,5 M, Jakarta masih rawan kebakaran,” ujarnya.
Selanjutnya, ia lantas mengingatkan peristiwa kebakaran yang terjadi di daerah Taman Sari, Jakarta Barat beberapa waktu lalu yang menelan korban sekira 1.000 orang dan 150 rumah hangus.
“Seperti yang terjadi di bulan ini di Taman Sari, Jakarta Barat. 1.000 orang menjadi korban dan 150 rumah hangus terbakar,” katanya.
Lebih jauh, William Aditya menyatakan bahwa PSI pernah meninjau langsung permukiman warga di daerah Koja, Jakarta Utara.
Baca Juga: Kabar Baik, Menkeu Sri Mulyani Pastikan THR bagi PNS, TNI, dan Polri Akan Cair pada Waktu Ini
Menurut keterangannya, warga di daerah tersebut sangat kesulitan untuk mendapatkan akses air bersih.
“PSI sendiri pernah meninjau langsung pemukiman warga di Koja, Jakarta Utara. Setiap harinya warga harus membeli air bersih 10 kali lipat lebih mahal daripada air bersih di hotel bintang 5,” tutur dia tegas.
Tidak hanya itu, William Aditya juga menilai bahwa program normalisasi sungai tak kunjung menemukan kejelasan.
“Dari datanya saja masih belum jelas, normalisasi sungai beberapa kali terhambat. Warga Jakarta masih harus tetap bersabar menghadapi ancaman banjir,” ucapnya.
Dengan demikian, William Aditya pun meminta Anies Baswedan untuk pada hal-hal tersebut di akhir masa jabatannya.
“Masih banyak masalah lainnya yang menumpuk di Jakarta, seharusnya Pak Anies bisa berfokus pada hal-hal tersebut di akhir masa jabatan sebelum merasa pantas untuk maju di pemilihan berikutnya,” katanya.