PR DEPOK - Kasus sengketa lahan antara pengamat politik Rocky Gerung dan PT Sentul City hingga kini masih berlanjut.
Banyak pihak yang menyoroti kasus yang menimpa Rocky Gerung, termasuk pemerintah.
Rocky Gerung membeberkan kondisi terbarunya kepada masyarakat tentang kasus sengketa lahan yang menimpanya lewat kanal YouTube miliknya.
Baca Juga: Geram Dituding Pansos ke Lord Adi, Bantahan Chef Arnold: 100 Persen Penghasilan Kolab Buat Dia
Dalam tayangan tersebut, Rocky Gerung mengatakan kasus yang menimpanya saat ini justru memberinya sebuah keajaiban.
Dalam kurun waktu dua hari, dirinya bahkan ditawari belasan rumah, 4 apartemen, hingga beberapa villa secara gratis dari teman-teman yang mendukungnya.
Kondisi tersebut membuatnya senang, ia hanya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atas semua kebaikan yang diterimanya.
Rocky juga mengatakan alat berat buldoser bahkan telah terparkir 20 meter dari rumah yang ditempatinya saat ini di kawasan Bojong Koneng.
Rocky Gerung tidak memikirkan nasibnya seandainya rumahnya jadi digusur, justru ia mengatakan lebih sedih dan prihatin kepada 6000 orang yang bernasib sama dengannya.
"Ada 6000 orang yang nasibnya sama seperti saya, terhadap mereka seharusnya Sentul City memikirkan itu," ucap Rocky Gerung dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada 15 September 2021.
Rocky Gerung pun mempersilakan pihak Sentul City untuk menggusur rumah yang saat ini ditempatinya.
"Saya bahkan menawarkan silakan gusur rumah saya jika Sentul City butuh itu," ujar Rocky.
Rocky pun kembali mengungkapkan harapannya kepada Sentul City terhadap nasib 6000 orang lainnya.
"Tapi jangan gusur kampung di bawah saya, itu ada 6000 orang," tuturnya.
Rocky mengaku tidak mempermasalahkan jika dia digusur nantinya karena telah mendapatkan banyak rumah dari tawaran teman-temannya.
"Kalau saya masih bisa pindah-pindah, saya banyak dapat rumah, justru saat ini berlebih rumah saya," ujarnya.
Rocky mengaku prihatin akan nasib 6000 orang lainnya, ia juga menjelaskan tentang hilangnya sebuah ekosistem.
"Mereka yang di bawah itu kekurangan rumah dan tanaman yang digusur, tanaman singkong yang mereka jual sehari-hari, kebun salak yang digusur, pohon yang menjadi hak burung yang digusur,"
"Jadi Sentul City ini menggusur bukan hanya bangunan fisik tapi juga satu ekosistem yang digusur," tuturnya.
Saat ini kasus sengketa tanah antara Rocky Gerung dan pihak Sentul City belum menemui titik terang.***