Masyarakat Wanti-wanti Gelombang 3 Covid-19 Jelang Akhir Tahun, Pakar Beri Gambaran Berikut

21 Oktober 2021, 18:55 WIB
Ilustrasi seseorang menggunakan masker. /Pixabay/

PR DEPOK – Kemungkinan adanya risiko gelombang 3 Covid-19 telah membuat masyarakat Indonesia khawatir.

Belum lagi dalam kenyataannya, sejumlah negara terjadi peningkatan kasus Covid-19 seperti Singapura dan Australia, dikhawatirkan varian baru SARS-CoV-2 masuk ke Indonesia dan menyebabkan Covid-19 gelombang 3.

Mengenai ancaman Covid-19 gelombang 3, Epidemiolog Universitas Indonesia dr. Pandu Riono, MPH., Ph.D membeberkan sejumlah hal.

Baca Juga: Refly Harun Heran Jokowi Lakukan Kunjungan Saat BEM SI Berunjuk Rasa: yang Punya Istana sedang Melawak

Melalui salah satu siaran TV, ia mengatakan bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dengan lonjakan gelombang 3 Covid 19.

Meski demikian, ia menekankan agar masyarakat tidak sembrono dalam menjaga protokol kesehatan.

Pasalnya, jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan, maka akan Covid-19 gelombang 3 bisa saja terjadi.

Baca Juga: Terungkap, Rachel Vennya Dibantu 2 TNI untuk Kabur dari Karantina di Wisma Atlet

"Penduduk abai protokol kesehatan, tidak mau memakai masker, tidak mau vaksinasi, kalau ini terjadi apalagi adanya varian baru, dan tingginya mobilitas penduduk saat libur natal tahun baru, ini yg akan menjadi penyebab adanya Covid-19 gelombang ketiga," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Tidak hanya itu, ia juga menganjurkan adanya upaya yang harus dilakukan untuk menghadang gelombang 3 Covid 19.

Adapun kunci menghadang gelombang 3 Covid 19 adalah dengan menerapkan formula 5M+3T+V, yaitu 3T (testing, tracing and treatment), 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas) dan vaksinasi.

Baca Juga: Sindir Pernyataan Refly Harun Soal China, Ferdinand: Doktor Hukum tapi Berpendapat seperti Dukun Pemecah Belah

"Tetap menerapkan protokol kesehatan terutama di tempat pariwisata, di hotel, di bandara, di bus, patuh protokol, melakukan semua tes yang diwajibkan, dan tidak memalsukan semua hasil tes, maka kecil kemungkinan lonjakan Covid-19 akan terjadi," katanya.

Sejauh ini, di Indonesia tercatat hingga 10 Oktober 2021 kasus Covid-19 terus menurun pada banyak daerah di Indonesia, baik di daerah Jawa-Bali maupun di daerah luar daerah Jawa-Bali.

Selain menjaga prokes, ia juga menyebutkan bahwa penerapan PPKM, tingkat vaksinasi Covid-19 yang tinggi, dan turunnya mobilitas penduduk merupakan salah faktor-faktor lain yang mendukung penurunan angka kasus Covid 19 di Indonesia.

Baca Juga: Jangan Terlewat! 21 Oktober 2021 adalah Batas Akhir Pembelian Pelatihan Pertama Kartu Prakerja Gelombang 21

Jadi ia berpendapat bahwa, dengan serius melakukan upaya-upaya tersebut, maka pandemi Covid-19 dapat diatasi.

"Kalau kita mengendalikan pandemi dengan serius kita bisa mengurangi efek pandemi dengan bagus,” ujarnya.

Sebagai informasi, lonjakan gelombang 3 Covid-19 diprediksi akan terjadi pada akhir bulan Desember disaat adanya libur natal dan tahun baru.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler