Anies Baswedan Usir Penyanyi Lagu Giring Ganesha karena Berisik, Refly Harun: Sindiran yang Halus dan Tegas

14 Januari 2022, 14:52 WIB
Refly Harun menanggapi heboh video Anies Baswedan mengusir 2 pria yang menyanyikan lagu Giring Ganesha. /Tangkap layar Instagram @giring dan @aniesbaswedan

PR DEPOK - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan video Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terlihat mengusir dua orang yang sedang menyanyikan lagu Giring Ganesha saat masih menjadi vokalis band Nidji.

Video tersebut beredar di media sosial dan menuai banyak komentar dari warganet.

Tak sedikit yang menilai video Anies Baswedan mengusir penyanyi lagu Giring Ganesha itu bertujuan untuk memberikan kritik balik kepada pihak-pihak yang selalu berisik mengkritiknya.

Baca Juga: Kesiapan Pemilu 2024, KPU Telah Siapkan Website Berbasis Open Data Demi Kemudahan Akses Masyarakat

Dalam video yang beredar, terlihat dua orang pria sedang menyanyikan lagu Nidji yang berjudul 'Biarlah'.

Mereka nampak asyik bernyanyi sambil diiringi gitar sampai tiba-tiba Anies Baswedan datang dan menegur keduanya.

Dengan nada sindiran Anies mengatakan kepada keduanya untuk tidak bernyanyi dan membuat berisik di area tempat bekerja.

Baca Juga: Cara Cek Bansos Kemensos PKH Jawa Barat 2022 Pakai NIK KTP dan Wilayah Domisili

"Mas mas, ini kita mau kerja Mas, jangan nyanyi di sini ya Mas ya, berisik ya, mau kerja," ujar Gubernur DKI Jakarta itu.

"Oh mau kerja ya? Oke oke Pak terima kasih Pak, maaf ya Pak, ampun Pak," jawab kedua pria tersebut seraya meninggalkan ruangan.

Diketahui kedua pria yang 'diusir' oleh Anies itu adalah Arie Putra dan Budi Adiputro yang memiliki kanal YouTube Total Politik.

Baca Juga: Larangan Masuk bagi WNA dari 14 Negara Kini Resmi Dihapus Satgas Covid-19

Video sindiran Anies Baswedan ini lantas ditanggapi oleh pakar hukum tata negara, Refly Harun.

Menurut Refly Harun, video tersebut adalah sindiran yang halus dan cerdas.

"Dia sindiran yang halus dan tegas," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.

Baca Juga: Gubernur California Tolak Pembebasan Sirhan Pembunuh Robert F. Kennedy, Dinilai Belum Pantas

Ia menuturkan, satire dalam politik bisa menjadi suatu kenikmatan tersendiri bagi mereka yang pandai memahami sindiran-sindiran tesebut.

Akan tetapi, katanya melanjutkan, jika seseorang tidak pandai memahami satire, ia cenderung akan marah ketika melihat suatu satire.

"Kalau orang tidak terlalu pandai dalam menangkap satire-satire seperti itu, ya dia bisa marah. Padahal satire yang cerdas itu, itulah berkahnya kalau kita terjun di dunia intelektual dan berbau politik ngeri-ngeri sedap seperti ini," katanya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Sebut Rumah Rizky Billar 'Rumah Konten', Nagita Slavina: Nggak Apa-Apa, Cepet Balik Modal

Lebih lanjut, Refly Harun mengatakan bahwa orang yang tidak pandai satire biasanya akan cenderung menyampaikan langsung maksud dari tindakan atau ucapannya.

"Orang tidak pandai satire biasanya omongannya direct, langsung," terangnya.

Diketahui sebelumnya, Ketua Umum PSI, Giring Ganesha, adalah salah satu tokoh yang kerap mengkritik pedas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Baca Juga: Roasting Raffi Ahmad, Kiki Saputri Sebut jika Suami Nagita Slavina Membeli Sesuatu Bayar Pakai Konten

Bahkan, belum lama ini Giring Ganesha menyebut Anies sebagai seorang pembohong.

Tak hanya itu, Giring juga vokal dalam menyampaikan kritik tentang penyelenggaraan Formula E.

Mantan vokalis band Nidji itu juga baru-baru ini mendatangi langsung lokasi Formula E dan kembali melontarkan kritik.

Baca Juga: Incar Toni Kroos dari Real Madrid, Liverpool Siap Bayar Rp491 Miliar dan Kontrak 3 Tahun

“Tadi pagi sidak ke Lokasi Formula E. Ya, beginilah kiranya proyek uang rakyat 2,3 T itu. Pembangunan jalur balapan terlihat dihiasi lumpur yang 'mengisap'," kata Ketum PSI itu.

"Tak ada pekerja, yang ada hanya kambing yang berbaris. Miris. Kejar tayang tinggal 5 bulan lagi dengan kondisi begini?" ujarnya lagi.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler