PR DEPOK – Gibran Rakabuming Raka sempat menuai sorotan usai mencuatnya kabar yang menuding dirinya terlibat dalam kasus korupsi pengadaan dana bantuan sosial (bansos) Covid-19.
Diketahui sebelumnya, kasus korupsi tersebut menjerat mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara.
Meski Gibran telah memberikan sanggahannya, publik belum berhenti menyoroti dan mengulik informasi tentangnya.
Baca Juga: Laporan Munarman Ditolak PMJ, Fadli Zon: Ini Bukti Diskriminasi Hukum, Polisi tak Boleh Menolak
Lebih lanjut, terdapat informasi soal dugaan adanya keterlibatan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani dalam kasus tersebut.
Juliari Peter Batubara diduga pernah menyerahkan uang miliaran rupiah saat bertemu dengan salah satu anggota staf Puan di Jawa Tengah pada November lalu.
Pihak KPK sendiri mengaku akan mendalami informasi tentang adanya keterlibatan Ketua DPR RI itu.
Baca Juga: Tanggapi Permintaan Maaf Said Didu, Muannas Alaidid: Setelah Dilaporkan Baru Minta Maaf
Menanggapi pernyataan KPK itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman mengaku ragu dengan lembaga antirasuah tersebut.
KPK Dalami Keterlibatan Puan Maharani di Kasus Korupsi Bansos. KPK berani? Tangkap ikan “kakap besar” di laut dangkal saja ndak bernyali, apalagi di laut dalam. Baiknya KPK bekerja dalam diam, jangan obral harapan. Dan jangan doyan main ci luk ba! Liberte! https://t.co/mcAqdgUQr5— Benny K Harman (@BennyHarmanID) December 23, 2020
“KPK Dalami Keterlibatan Puan Maharani di Kasus Korupsi Bansos. KPK berani?” tulisnya di akun Twitter @BennyHarmanID seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 24 Desember 2020.
Anggota Komisi III DPR itu mengibaratkan kinerja KPK yang sebelumnya tak dapat mengungkap kasus “kakap besar” di laut dangkal, tetapi justru ingin menangkap “kakap besar” lainnya di laut dalam.
Baca Juga: Bicarakan Budi Gunadi sebagai Menkes, Ferdinand Hutahaean Diduga Singgung Sepak Terjang Anies
“Tangkap ikan ‘kakap besar’ di laut dangkal saja ndak bernyali, apalagi di laut dalam,” ucap Benny.
Benny mengaku lebih suka ketika KPK tidak memberikan ekspektasi yang berlebihan terhadap penanganan kasus itu.
“Baiknya KPK bekerja dalam diam, jangan obral harapan. Dan jangan doyan main ci luk ba! Liberte!,” ujarnya.***