Sebut Infrastruktur Jadi Prioritas APBN , Rizal Ramli: Rakyat Susah, Kok Masih Tega Nyolong

- 4 Januari 2021, 17:27 WIB
Riza Ramli Kritk Pembangunan Infrastuktur Jokowi saat pandemi covid-19/Tangkap layar Rizal Ramli di acara ILC.
Riza Ramli Kritk Pembangunan Infrastuktur Jokowi saat pandemi covid-19/Tangkap layar Rizal Ramli di acara ILC. /Tangkap Layar Youtube Indonesia Lawyers Club/

PR DEPOK – Kementerian Keuangan telah menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) tahun 2021. Dalam susunan APBN tersebut sejumlah tokoh menyoroti kenaikan anggaran belanja pemerintah pusat untuk infrastruktur dan pertahanan serta keamanan negara.

Salah satunya adalah ekonom senior, Rizal Ramli yang menyoroti keputusan pemerintah yang lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur dibandingkan dengan penanganan pandemi Covid-19.

Dalam pernyataannya, ia menilai bahwa kenaikan anggaran infrastruktur di tahun 2021 dikarenakan adanya sogokan hingga 20 persen.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 4 Januari 2021: 18.172 Positif, 14.180 Sembuh, 435 Meninggal

Kenapa pejabat & birokrat terus menggebu2 utk bangun infrastruktur, walaupun masih pandemi covid dan belum prioritas? Karena kickback (sogokannya) mulai dari 2% sampai 20%!” cuit Rizal Ramli dalam akun Twitternya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Selain itu, ia juga menyebut akun Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan meminta agar badan tersebut segera melakukan pemeriksaan terhadap proyek infrastruktur tahun 2019-2020.

Kami minta @bpkri segera audit semua proyek infrastruktur 2019-2020,” ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis Safe, Aksi Mantan Polisi Selamatkan Gadis Kecil yang Miliki Kode Rahasia dari Kejaran Mafia

Di akhir cuitannya tersebut, ia melampirkan kalimat sindiran yang ditujukan kepada pihak-pihak yang terkesan masih mencari untung di tengah kondisi rakyat yang kesulitan.

Rakyat susah, kok masih tega nyolong?” sindirnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data yang disajikan oleh Kementerian Keuangan dalam APBN 2021, anggaran belanja pemerintah pusat untuk Pelayanan Umum menduduki posisi tertinggi, yakni Rp. 526 triliun. Selanjutnya ada anggaran belanja untuk Pertahanan/Keamanan sebesar Rp. 303,8 triliun.

Jumlah ini jauh di atas anggaran yang diperuntukkan bagi sektor kesehatan, yakni sebesar Rp. 111,7 triliun.

Baca Juga: Cara Pencairan Uang Bansos Program Keluarga Harapan yang Mulai Disalurkan 4 Januari 2021

Sebelumnya, politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik juga sempat mengomentari tingginya anggaran di bidang Infrastruktur dan Keamanan serta Pertahanan. Disampaikan olehnya, anggaran tersebut naik signifikan dari tahun sebelumnya.

Anggaran infrastruktur naik 98% dari anggaran tahun 2020. Anggaran untuk TNI naik 16% dan polisi 21%. Kesehatan naik juga, tapi cuma 7%,” jelasnya dalam cuitan di akun Twitter pribadinya.

 

Melihat anggaran yang diprioritaskan untuk infrastruktur dan keamanan ini, Rachland Nashidik pun menanyakan perihal jumlah kasus Covid-19, yang menurutnya belum mengalami penurunan.

Baca Juga: Lagi, Beredar Video Diduga Hina Pancasila dan Bendera Merah Putih, Polisi Tangkap Pelaku di Karawang

Memangnya angka terinfeksi dalam wabah penyakit ini sudah melandai?” tuturnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x