Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 di Analisis, KNKT: Pesawat Tidak Alami Ledakan Sebelum Membentur Air

- 12 Januari 2021, 15:06 WIB
Pesawat Sriwijaya Air.
Pesawat Sriwijaya Air. /Tangkapan layar Twitter.com/@flightradar24/@flightradar24

PR DEPOK - Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah dinyatakan jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021 pada pukul 14.40 WIB.

Penyebab jatuhnya pesawat tersebut hingga kini belum diketahui karena black box dari pesawat belum ditemukan.

Sebelum jatuh membentur air laut, pesawat tersebut diduga tidak meledak, hal ini menurut laporan perkembangan investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca Juga: Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Masih Teka-Teki, Penganalis: Umur Pesawat Bukan Penentu Keselamatan

Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan hal tersebut dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 12 Januari 2021.

Soerjanto menjelaskan data lain yang didapat KNKT dari KRL Rigel adalah sebaran puing-puing (wreckage) memiliki lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," ujar Soerjanto.

Baca Juga: Jokowi Kesal Indonesia Impor Gula hingga Jutaan Ton, Rizal Ramli: Jangan Terlalu Banyak Drama

Hingga saat ini upaya pencarian kotak hitam, yakni flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR) masih dilakukan. Namun tim telah menangkap sinyal dari loactor beacon.

"Dari sinyal yang diperoleh sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah dilakukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi. Sejak pagi hari ini, tim penyelam sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan," kata Soerjanto.

Proses investigasi dikatakan Soerjanto masih terus berlangsung dan tim akan terus melakukan kegiatan misi pencarian.

Baca Juga: Habib Rizieq Tersangka Lagi, Rocky Gerung: Kesalahan Dia Cuma Gak Mau Disogok Pake Uang dan Jabatan

Misi tersebut antara lain melanjutkan pencarian kotak hitam, pengumpulan data pesawat dan awak pesawat, melakukan beberapa wawancara dengan pihak terkait, dan kegiatan lainnya.

Pada Minggu, 10 Januari 2021, telah ditemukan titik jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Selain itu, KRI Rigel juga menangkap sinyal yang diduga sinyal kotak hitam SJ 182, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: PDIP Dikabarkan Tolak Koruptor Dihukum Mati karena Dianggap Teman, Simak Faktanya

Rencana pengangkatan potongan besar pesawat tengah dipersiapkan oleh TNI bersama tim gabungan dengan menggunakan kapal yang dilengkapi crane.

Tim SAR gabungan juga hingga hari ini telah menemukan sejumlah serpihan pesawat dan body part, yang selanjutnya akan dikumpulkan dan diserahkan kepada Tim DVI Polri dan KNKT untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.

Potongan dan serpihan pesawat serta yang lainnya juga akan terus dikumpulkan Tim SAR gabungan hingga proses pencarian dinyatakan selesai.

Baca Juga: Tanggal Vaksinasi Keluar Duluan dari EUA, Rocky: Ngaco, BPOM Dipaksa Terbitkan Izin Gunakan Darurat

KNKT menggunakan Kapal Baruna Jaya IV telah merapat ke kapal KRI Rigel yang berada di titik lokasi jatuhnya pesawat, untuk melakukan pencarian kotak hitam pesawat, dengan menggunakan unit ping locater finder.

KNKT menyiapkan tiga unit ping locater finder dan alat pendeteksi objek di bawah laut yang ada pada Kapal Baruna Jaya IV miliki Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x