Menurut Rocky Gerung, kemarahan yang datang dari Muhammadiyah lantaran Din Syamsuddin dituding sebagai tokoh radikal, yang artinya sama dengan menyebut Muhammadiyah radikal juga.
“Lalu alumni ITB itu mau mempermasalahkan sejarah panjang Muhammadiyah, yang Din Syamsudin adalah bagian dari sejarah itu. Bahkan salah satu tokoh cemerlang dari alumni-alumni Muhammadiyah,” ucapnya secara jelas.
Rocky Gerung lantas meyakini bahwa ada pihak kekuasaan yang menyuruh pihak-pihak tertentu untuk menjelek-jelekan Din Syamsudin.
“Ini paket yang dipesan dan gak tahu mau dikirim ke siapa, kan pasti ada kekuasaan yang pesan ‘itu jelek-jelekin si Din Syamsudin tuh’. Dia gak ngerti bahwa Din Syamsuddin itu diasuh oleh komunitas 170 universitas bermutu di Indonesia,” kata dia.
Rocky Gerung memperkirakan bahwa apabila Din Syamsudin akhirnya buka suara dan memutuskan untuk ‘meradikalkan’ Muhammadiyah secara keseluruhan, maka Indonesia akan berhenti.
“Karena nanti seluruh Muhammadiyah akan ditutup, padahal Muhammadiyah menyumbang IQ nasional. Setiap hari misalnya ada 3 juta orang yang dididik di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Ada puluhan ribu, mungkin 15 ribu doktor disitu mengajar. Jadi emang ngaco ini pemesan paket radikal buat Muhammadiyah itu juga bego. Ngirimin paket yang salah arah, ya pastilah Muhammadiyah bereaksi,” ujar Rocky Gerung.
***