PR DEPOK - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, menanggapi banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal akibat terpapar Covid-19 saat bertugas melayani pasien.
Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @msaid_didu pada Rabu, 24 Maret 2021, ia menyoroti sikap pemerintah yang hingga saat ini kabarnya masih belum melunasi insentif untuk para nakes sebesar Rp1,48 triliun.
Menurutnya, insentif untuk nakes ini lebih penting daripada anggaran untuk menggaji staf khusus milenial, BPIP, program Kartu Prakerja, dan untuk membayar buzzeRp.
"Ini lebih penting daripada menggaji stafsus milenial, BPIP, kartu prakrerja dan biayai buzzeRp," ujar Said Didu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Untuk diketahui, hingga saat ini tercatat sudah ada sekitar 863 tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal dunia usai terpapar virus corona selama bertugas.
Para nakes yang meninggal ini terdiri dari dokter, bidan, perawat, epidemiolog, dokter gigi, hingga petugas ambulan.
Baca Juga: Survei Ipsos se-Asia Tenggara: 80 Persen Masyarakat Indonesia Sambut Vaksinasi Covid-19
Pemerintah pun telah berjanji akan memberikan insentif kepada para nakes yang telah berjuang di tengah pandemi Covid-19 yang sudah setahun ini melanda Indonesia.