BPOM mengatakan, Avifavir telah dipasok ke seluruh wilayah Rusia sejak Juni 2020 dan ke-15 negara lain di dunia. Indonesia adalah negara Asia pertama yang meregistrasi obat tersebut.
Russian Direct Investment Fund (RDIF) menyebutkan Avifavir telah terdaftar di Indonesia dengan prosedur yang dipercepat sesuai dari data yang diperoleh selama uji coba klinis fase kedua hingga ketiga.
Uji coba Avifavir melibatkan 460 pasien dilakukan sesuai aturan good clinical practice (GCP).
Selain itu dengan standar kualitas uji klinis internasional yang melibatkan subjek manusia pada April hingga September 2020 di 30 fasilitas khusus di Rusia.
Sebelumnya, Indonesia telah mengusulkan kerja sama ASEAN dan Rusia dalam pengembangan vaksin Covid-19 guna menjamin akses obat-obatan dan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau.
“Sertifikat terbaru Avifavir dan Levimimab sebagai obat yangd apat menyembuhkan pasien Covid-19 di Rusia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Kerjasama lain yang dapat dilakukan Rusia dan ASEAN adalah pembentukan mekanisme kawasan untuk pencegahan penyakit menular dan pembentukan ASEAN Covid-19 Response Fund melalui mobilisasi dana kerjasama ASEAN-Rusia, serta pembentukan cadangan persediaan medis regional dan pengembangan kapasitas untuk kedokteran militer.***