Sebut Siklon Tropis Seroja Jauhi Wilayah Indonesia, BMKG: Pergerakan Ekornya Bisa Berdampak ke Bali dan NTB

- 7 April 2021, 15:14 WIB
Infografis badai siklon tropis seroja
Infografis badai siklon tropis seroja /Instagram.com/infobmkg/

 

PR DEPOK - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan Siklon Tropis Seroja bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

Meski demikian, pergerakan ekornya bisa berdampak ke sebagian wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 24 jam atau dua hari ke depan.

"Kewaspadaannya perlu dilanjutkan dalam 24 jam atau dua hari ke depan baik di Bali atau pun Nusa Tenggara Barat," ujar Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Agie Wandala seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Rabu, 7 April 2021.

Baca Juga: Sinopsis Film Now You See Me, Aksi Agen Kepolisian Bongkar Kejahatan dari Kelompok Pesulap Misterius

"Yang perlu waspada khususnya NTB di wilayah Sumbawa dan kemungkinan juga Lombok," katanya melanjutkan.

Dari hasil analisis pukul 7.00 WIB, kata Agie, terlihat Siklon Tropis Seroja bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan meningkat dari enam knot menjadi delapan knot.

Saat memasuki wilayah perairan yang lebih dalam, lanjutnya, Siklon Tropis Seroja menjadi semakin kuat lantaran ini memperoleh energi lebih besar.

Siklon ini diperkirakan masih mempengaruhi kondisi cuaca di sebagian wilayah Indonesia dalam empat hingga lima ke depan.

Baca Juga: Kurangi Risiko Penularan Covid-19, Pengungsi Banjir NTT Dapat Dana Tunggu Hunian Rp500.000 per KK Setiap Bulan

BMKG pada Selasa lali, telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat dibarengi petir dan angin kencang.

Cuaca ini terjadi di sebagian wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, dan Dompu.

Gelombang dengan tinggi dua meter atau lebih berpotensi muncul di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Perairan Utara Sumbawa. Kemudian, Samudra Hindia selatan NTB, dan Selat Sape bagian selatan.

Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur akan lebih kering, curah hujannya turun, namun anginnya masih cukup kencang setelah siklon menjauh.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI 2020 Terburuk dalam 150 Tahun, Nicho Silalahi: Muak Disuguhi Narasi Sampah

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengemukakan Siklon Tropis Seroja bergerak ke barat daya pada 5 April 2021. Kemudian, ini diprediksi semakin menjauh dari Indonesia pada 7 April 2021.

"Puncak siklon terjadi tanggal 5 April dini hari dan saat ini sudah menjauh, bergerak ke barat daya. Pada tanggal 7 April diprediksi siklon sudah semakin menjauhi Indonesia," tuturnya.

Menurut Dwikorita, Siklon Tropis Seroja adalah siklon terkuat dari siklon tropis yang pernah terdeteksi di Indonesia. Siklon ini terjadi akibat kenaikan suhu muka air laut di perairan yang mencapai 30 derajat Celcius, dari hanya 26 derajat Celcius.

Dia mengatakan siklon terkuat sebelumnya adalah Siklon Cempaka. Siklon Cempaka, menurutnya, berbeda dengan Siklon Tropis Seroja.

Baca Juga: Apresiasi Kapolri Cabut Telegram Larangan Media, Pigai: Jajarannya dan Penasehat Mesti Beri Masukan yang Tepat

Siklon Cempata pusatnya di lautan dan saat masuk ke darat hanya ekornya saja karena pecah terurai, sementara Siklon tropis Seroja pusarannya masuk ke pulau.

"Siklon terkuat sebelumnya Siklon Cempaka pusatnya di lautan, yang masuk ke darat hanya ekornya, sehingga begitu masuk ke darat pecah terurai. Tapi Siklon Seroja ini pusarannya masuk ke pulau," tuturnya. ***

 

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x