PR DEPOK – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi Kerajaan Saudi Arabia yang akhirnya telah menyampaikan keputusan secara resmi terkait penyelenggaraan haji tahun 2021.
Adanya keputusan ini menjadi pedoman yang jelas bagi umat muslim di seluruh dunia, tidak hanya Indonesia, hal ini dalam konteks penyelenggaraan haji 1442 Hijriah.
“Keputusan ini menunjukan Saudi menomorsatukan aspek keselamatan dan kesehatan jiwa Jemaah. Dengan pembatasan ini, maka protocol kesehatan akan tetap bisa berjalan dengan baik, sekaligus mengantisipasi potensi penularan wabah dengan jumlah massif,” jelas Menag yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari laman resmi Kemenag pada Minggu, 13 Juni 2021.
Dengan begitu adanya keputusan ini, Menag berharap hal ini dapat mengakhiri polemik atau munculnya informasi hoax yang beredar selepas pengumuman pembatalan keberangkatan Jemaah haji Indonesia pada 3 Juni lalu.
Selain itu Menag Yaqut juga berharap agar masyarakat patuh untuk menjaga protocol kesehatan agar pandemic Covid-19 segera berlalu, sehingga tahun depan bisa kembali melaksanakan Ibadah Haji.
“Keputusan Saudi senapas dengan semangat Indonesia yang ingin menjaga keselamatan Jemaah. Diharapkan masyarakat untuk patuh menjaga protocol kesehatan agar Covid segera tertangani sehingga jika tahun depan haji bisa dilaksanakan lagi kita sudah siap,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Menteri Agama juga mengajak semua pihak untuk mengambil hikmah dari peristiwa ini. Calon Jemaah haji diharapkan tetap bersabar dan tawakal.
“Mari sama-sama berdoa supaya pandemic segera berlalu. Ibadah haji tahun depan biasa berjalan dengan normal dan tenang kembali. Innallaha ma'ana,” kata Menag.
Sebelumnya pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan bahwa skema haji 1442 H/2021 M hanya untuk warga Negara Saudi dan warga asing (ekspatriat) yang saat ini tinggal disana, pemerintah Saudi juga mengumumkan Ibadah Haji hanya untuk 60.000 orang di negaranya.
Baca Juga: Pemakaman Keluarga Muslim Kanada yang Tewas Ditabrak Truk Dihadiri Ratusan Orang
Sementara itu setelah adanya keputusan dari Saudi Arabia, pemerintah Indonesia akan memfokuskan untuk persiapan penyelenggaraan haji 1443 H, selain itu pemerintah Indonesia juga akan secara aktif dalam melakukan komunikasi dengan pemerintah Saudi dalam mempersiapkan pelaksanaan haji 2022.
“Kita sekarang akan fokus pada persiapan penyelenggaraan haji 1443 H. Pemerintah Indonesia akan secara aktif dan lebih dini melakukan komunikasi dengan Pemerintah Saudi untuk mempersiapkan pelaksanaan haji jika tahun 2022 ibadah haji dibuka kembali,” jelasnya.***