Pemprov DKI Perpanjang PPKM Mikro Usai Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19

- 15 Juni 2021, 17:05 WIB
Ilustrasi - Pemprov DKI Perpanjang PPKM Mikro Usai Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19.
Ilustrasi - Pemprov DKI Perpanjang PPKM Mikro Usai Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19. /ANTARA/M Risyal Hidayat

PR DEPOK - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro bertujuan untuk menekan sebaran kasus Covid-19, hal tersebut juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Mengingat sampai saat ini, kasus Covid-19 di Jakarta terus meningkat, sehingga PPKM Mikro menjadi salah satu hal yang diperhatikan Pemprov DKI Jakarta.

Lonjakan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di DKI Jakarta, tapi juga terjadi pada wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari pmjnews.com, Pemprov DKI Jakarta memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro sampai dengan Senin 28 Juni 2021.

Baca Juga: Kuota CASN 2021 Resmi Diumumkan, Simak Pembagian Penerimaan Berikut Ini

Kebijakan tersebut tercantum dalam Keputusan Gubernur Nomor 759 Tahun 2021 dan Instruksi Gubernur Nomor 39 Tahun 2021.

"Selama dua minggu ini, kenaikannya konstan dan cenderung mengalami lonjakan hingga per 14 Juni 2021," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Selasa 15 Juni 2021.

"Kasus aktif di Jakarta mencapai angka 19.096 atau naik 9.000-an kasus," tambahnya.

Widyastuti mengatakan bahwa pertambahan kasusnya mencapai 2.000 hingga 2.700 kasus.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja 2021 Lewat HP Beserta Syarat Daftarnya

"Bahkan, beberapa hari ini pertambahan kasusnya mencapai 2.000, 2.300, 2.400, dan 2.700 dengan kenaikan positivity rate yang juga signifikan di angka 17,19 persen," katanya.

Dari keterangan Widyastuti lainnya yakni Ada pun varian baru mutasi virus Covid-19 yang tak kalah mengkhawatirkan.

"Ada hal lain yang juga tak kalah mengkhawatirkan. Yaitu, varian baru mutasi virus Sars-Cov-2 atau Covid-19," katanya.

Widyastuti menambahkan varian baru tersebut berasal dari luar negeri, di mana transmisi virus ini telah ada di Jakarta.

Baca Juga: Sinopsis Looper, Aksi Perjalanan Waktu Seorang Pembunuh Bayaran Hentikan Pembunuhan Istrinya

"Varian baru ini cukup merepotkan karena mereka mempunyai kemampuan tersendiri untuk menginfeksi kita," ujar Widyastuti.

"Seperti, kita ambil contoh varian Delta B1617.2 yang sangat mudah menyebar dan varian Beta B1351 yang amat mudah membuat gejala menjadi berat atau lebih mematikan," tambah Widyastuti.

Widyasti pun menambahkan bahwa hal tersebut walau pun dapat diantisipasi oleh vaksin, namun juga harus diwaspadai secara bersama-sama.

"Meskipun menurut penelitian terakhir, seluruh varian masih dapat diantisipasi dengan vaksin, tetapi ini benar-benar harus kita waspadai bersama," ujarnya.

Baca Juga: Hakim Sebut Jaksa Pinangki Wanita yang Harus Dapat Perhatian, Yan: Hukum Sekarang Dibedakan Jenis Kelamin?

Terkait dengan kondisi yang dialami DKI Jakarta saat ini, Widyastuti memastikan seluruh jajaran Pemprov DKI sekarang tengah bekerja menyiapkan antisipasi jangka pendek terebih dahulu, yaitu dengan cara menambah semaksimal mungkin kapasitas keterisian tempat tidur isolasi atau bed Occupancy Rate (BOR).

Tidak hanya itu, Widyastuti juga menambahkan bahwa Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menambah tracer.

"Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menambah tracer atau petugas yang akan melakukan pelacakan, di mana para tracer inilah yang nantinya memegang peran penting untuk melakukan deteksi dini. Sehingga pengendalian dapat dilakukan secara baik," pungkasnya.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah