Nilai Isu Meng-Covid-kan Pasien hingga Konspirasi Mengancam Nyawa, Kominfo Minta Medsos Aktif Cegah Hoaks

- 20 Juli 2021, 17:10 WIB
Menteri Kominfo Johnny G Plate.
Menteri Kominfo Johnny G Plate. /Dok. Kemeneterian Komunikasi dan Informatika/

PR DEPOK – Untuk mencegah penyebaran hoaks seputar Covid-19, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate meminta platform media sosial lebih aktif melakukan pencegahan.

Johnny G. Plate menyesali banyaknya informasi hoaks Covid-19 yang beredar, sehingga berpengaruh terhadap upaya pemulihan situasi akibat Covid-19 di Indonesia.

"Saya menyesalkan banjir informasi yang tidak tepat (hoaks Covid-19) dan sangat memengaruhi laju pemulihan pandemi Covid-19 di Indonesia. Oleh karena itu, saya instruksikan kepada semua platform digital untuk lebih proaktif melakukan penanganan konten hoaks, turut mengamplifikasi pesan yang membangun optimisme dan kekuatan bangsa, serta turut menyebarkan informasi kebijakan dan penanganan Covid-19 oleh pemerintah, termasuk percepatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan," kata Johnny, dalam keterangan pers, pada Selasa 20 Juli 2021 sebagaiman dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Rocket Jatuh di Dekat Istana Kepresidenan Afghanistan Saat Idul Adha, Presiden Ashraf Ghani Tetap Salat

Ia menilai bahwa hoaks Covid-19 sangat berpengaruh, bahkan mengancam keselamatan.

"Penyebaran berita bohong sangat memengaruhi pemikiran manusia, yang menjadi taruhan adalah nyawa saudara-saudari kita sebangsa Indonesia. Sudah banyak yang jadi korban dari penyebaran info demi yang kian masif ini, kita tidak boleh menyerah kalah," kata Johnny.

Maka dari itu, Johnny menilai penanganan infodemi tidak bisa bisa lagi ditangani dengan cara yang dilakukan sehari-hari.

Berdasarkan data Kominfo, sejak 23 Januari 2020 hingga 18 Juli 2021 terdapat 1.763 isu hoaks Covid-19 yang tersebar melalui 3.817 unggahan di media sosial.

Baca Juga: Pencairan Data Penerima Bansos Juli 2021 Dapat Dilakukan secara Online dengan Cara Berikut

Ada 3.356 berita hoaks yang sudah diturunkan, sementara yang diajukan ke ranah hukum berjumlah 767 kasus per 15 Juli.

Hoaks yang dimaksud antara lain tuduhan rumah sakit "meng-Covid-kan" pasien hingga kabar Covid-19 adalah konspirasi.

Selain itu, Kominfo menemukan 252 isu hoaks vaksin Covid-19 pada periode 4 Oktober 2020 sampai 18 Juli 2021. Isu hoaks tersebut dimuat di 1.850 unggahan media sosial namun sudah diturunkan.

Baca Juga: Nora Alexandra Tak Terima Dituding Tak Subur, Berupaya Minta Bukti pada Warganet hingga Ingin Menenggak Racun

Tidak hanya itu, informasi hoaks juga merambat pada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali, pada 4 hingga 18 Juli. Ditemukan ada 25 isu hoaks di 209 unggahan.

Selanjutnya, Kominfo berkomitmen untuk terus menangani hoaks, selain meminta platform untuk menurunkan konten.

Hingga saat ini, pihaknya telah menerbitkan klarifikasi hoaks, memberikan edukasi dan literasi digital sampai bekerja sama dengan Kepolisian RI untuk penegakan hukum.

Baca Juga: Cek Penerima Bantuan PKH Juli 2021 Tahap 3 secara Online Melalui cekbansos.kemensos.go.id

Masyarakat juga diminta memeriksa secara mandiri informasi yang beredar dan mengadukan hoaks ke kanal aduan.

Saat ini terdapat kanal s.id/infovaksin dan s.id/datacovid19id untuk mengecek kebenaran informasi dan aduankonten.id untuk kanal aduan konten negatif, termasuk hoaks seputar virus corona dan vaksin Covid-19.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x