Isu Eks Koruptor Jadi Penyuluh Antikorupsi Timbulkan Polemik, Teddy Gusnaidi: Kenapa Harus Antipati Dulu sih?

- 26 Agustus 2021, 14:05 WIB
Teddy Gusnaidi.
Teddy Gusnaidi. /YouTube Indonesia Lawyers Club

PR DEPOK – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diisukan akan menggandeng sejumlah mantan narapidana koruptor untuk dijadikan penyuluh antikorupsi.

Isu tersebut lantas mendapat banyak sorotan dan menimbulkan polemik serta komentar dari berbagai pihak, salah satunya penggiat media sosial Teddy Gusnaidi.

Berbeda dengan pihak yang mempermasalahkan jika mantan narapidana koruptor dijadikan sebagai penyuluh antikorupsi.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 19 Sudah Dibuka! Segera Masuk ke Link www.prakerja.go.id

Teddy Gusnaidi justru tampak tidak masalah dengan adanya isu atau langkah tersebut.

Sebab menurut Teddy Gusnaidi, mantan narapidana koruptor dijadikan sebagai penyuluh antikorupsi itu belum pernah dicoba di Indonesia.

Oleh karenanya, mantan politisi PKPI ini merasa heran dengan pihak yang mempermasalahkan bila mantan narapidana koruptor dijadikan sebagai penyuluh antikorupsi.

Komentar itu dilontarkan Teddy Gusnaidi melalui cuitan di akun Twitter @TeddyGusnaidi, pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Kenapa hrs antipati dulu sih?,” ujar Teddy Gusnaidi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @TeddyGusnaidi.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 19 Resmi Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Melalui www.prakerja.go.id

Teddy Gusnaidi justru menyarankan agar rencana menjadikan mantan narapidana koruptor sebagai penyuluh antikorupsi itu di coba terlebih dahulu.

KPK akan gandeng eks koruptor sebagai penyuluh anti korupsi? Ya kita coba saja, kan blm dicoba,” ucapnya.

Menurut Teddy Gusnaidi, langkah tersebut sama halnya seperti mantan teroris atau pun mantan pengguna narkoba yang dijadikan sebagai penyuluh.

Cuitan Teddy Gusnaidi.
Cuitan Teddy Gusnaidi. Twitter @TeddyGusnaidi

Sama seperti mantan teroris atau mantan pengguna narkoba, mereka menjadi penyuluh,” ujar Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Soroti Pemda yang Belum Berani Gelar Belajar Tatap Muka, DPR: Mohon Kemendikbud Ristek Monitor

Jika langkah tersebut diambil, maka tujuannya sama yakni agar bisa mendapatkan pengalaman yang riil atau nyata dari pelaku langsung.

Tujuannya agar bisa dapatkan pengalaman riil dari pelaku langsung,” tutur Teddy Gusnaidi menambahkan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah