Network
PR DEPOK - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief, memuji Rocky Gerung yang menurutnya sangat ikhlas dan berilmu tinggi.
Ali Syarief menyoroti keikhlasan Rocky Gerung dalam berbagi, dan seharusnya mendapatkan dukungan dari publik.
"Orang semodel Rocky Gerung, disamping ilmunya yg tinggi, sy melihat keihlasanya berbagi, hrs selalu kita dukung tanpa reserve," ujar Ali Syarief, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @alisyarief.
Baca Juga: Pemerintah Perpanjang Subsidi Listrik hingga Desember 2021, Berikut Cara Mengeceknya
Tak hanya itu, Ali pun menilai bahwa Indonesia kekurangan orang yang seperti Rocky Gerung.
"Karena Ind kekurangan semodel beliau," tuturnya melanjutkan.
Ia lantas mengatakan bahwa publik banyak yang menginginkan pencerahan dari tokoh-tokoh yang mau memberikan edukasi.
"Kita ingin banyak mendapat pencerahan dr figures yg mau mengedukasi. Pemimpin kita, NIHIL semua ilmunya," kata Ali di akhir cuitannya.
Untuk diketahui, belum lama ini nama Rocky Gerung ramai menjadi sorotan lantaran isu terkait rumahnya yang akan dibongkar oleh Sentul City.
Rocky Gerung baru-baru ini mendapatkan somasi dari PT Sentul City Tbk karena tanah tempat rumahnya berdiri diklaim sebagai milik dari perusahaan tersebut.
Baca Juga: Denny Sumargo Unggah Video Klarifikasi dengan Rachel Vennya, Salim Nauderer: Apa Kita Harus Duel?
Rocky dan sejumlah warga lain di daerah Bojong Koneng, Kabupaten Bogor itu pun diminta untuk segera meninggalkan dan mengosongkan tanah tersebut.
Pasalnya, PT Sentul City Tbk mengaku memiliki sertifikat hak guna bangunan atau SHGB dari tanah yang secara fisik dikuasi oleh sejumlah warga, termasuk Rocky Gerung itu.
Sementara itu, Rocky sendiri mengaku heran dengan klaim kepemilikan Sentul City.
Lantaran, pria yang merupakan seorang pengamat politik itu merasa bahwa ia membeli tanah tersebut secara sah sejak tahun 2009 lalu.
"Saya menganggap ini prank atau apa? Saya anggap itu prank, karena dia bilang itu punya dia, Sentul City punya. Lalu, saya pikir ini orang gila apa? Jadi saya tinggal di situ dari 2009, tiba-tiba dia datang dan dia sebut saya menyerobot. Padahal saya yang bikin pagar, saya bikin pagar untuk menandakan bahwa itu hak saya," tuturnya.***
