Network
PR DEPOK - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief ikut memberikan tanggapannya terkait aksi 'smackdown' yang dilakukan aparat terhadap salah satu mahasiswa yang tengah berdemonstrasi di Gedung Bupati Tangerang.
Dalam keterangan tertulisnya, Ali Syarief menilai tindakan aparat yang membanting tubuh mahasiswa ketika mengamankan kekacauan aksi unjuk rasa itu sudah keterlaluan.
Ali Syarief bahkan merasa tak habis pikir kepada aparat polisi yang melakukan aksi 'smackdown' untuk menertibkan peserta demonstrasi tersebut.
Baca Juga: Ramalan Cinta 6 Zodiak 14 Oktober 2021: Pisces, Hubungan Anda Tidak Layak Dipertahankan
"Pak @mabespolri_ Duh, sudah keterlaluan. Masa cara menertibkan Mahasiswa yg Demo dibanting smackdown begitu? Malu dong," ucap Ali Syarief seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @alisyarief pada Rabu, 13 Oktober 2021.
Ali Syarief pun mengingatkan bahwa tindakan smackdown semacam itu dilarang dilakukan oleh para polisi.
Sebab menurutnya, kejadian itu bisa jadi menyebar luas hingga viral dan diberitakan media internasional.
"Polisi dilarang seperti itu. Bisa jadi viral berita se-Dunia," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Fedi Nuril Akui Kaget Saat sang Istri Hamil Lagi: Ternyata Alat Kontrasepsi Gak Semuanya Efektif
Padahal menurut Ali Syarief, bangsa Indonesia ini berpegang pada sila kedua dalam Pancasila, yakni kemanusiaan yang adil dan beradab.
Namun sayangnya kejadian represif aparat terhadap mahasiswa di Tangerang itu malah terjadi, seolah berlawan dengan sila kedua Pancasila.
Dia lalu mempertanyakan kepada Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Moh Mahfud MD terkait fungsi aparat polisi yang sebenarnya.
Baca Juga: Tak Larang Lesti Kejora Bekerja Usai Anaknya Lahir Nanti, Rizky Billar: tapi Jangan Lupa Kewajiban
"Polisi itu Pengayom dan Penegak Hukum. @mohmahfudmd?," kata Ali Syarief menutup pernyataan.
Diketahui sebelumnya, video pengamanan massa demonstrasi di Tangerang baru-baru ini beredar luas dan menyita perhatian publik.
Pasalnya salah satu aparat yang berupaya mengamankan peserta demonstrasi malah terlihat membanting tubuh mahasiswa ke tanah.
Tindakan represif tersebut sempat membuat mahasiswa itu mengalami kejang-kejang akibat kerasnya bantingan yang dilakukan aparat polisi.
Para polisi dan peserta demonstrasi lainnya langsung mengerumuni mahasiswa itu yang tampak kesakitan.***
