Network
PR DEPOK - Anggota DPR RI, Fadli Zon belum lama ini menyoroti kabar mahasiswa yang mejadi korban aksi 'smackdown' yang dilakukan aparat.
Mahasiswa peserta demonstrasi di Tangerang itu kini dikabarkan tengah dirawat karena mengalami sejumlah keluhan akibat dibanting keras oleh aparat.
Menanggapi itu, Fadli Zon pun mendoakan mahasiswa tersebut agar bisa segera pulih dari sakitnya.
Baca Juga: Ambil Alih Insiden Tumbangnya Crane di Depok, Polisi: Puslabfor akan Datang Olah TKP Besok Pagi
"Smg mahasiwa yg dibanting polisi ini bisa segera pulih kembali," kata Fadli Zon seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @fadlizon pada Sabtu, 16 Oktober 2021.
Tak hanya itu, Fadli Zon juga berpendapat bahwa semestinya oknum polisi yang membanting korban langsung diproses untuk ditindak.
Sebab menurutnya, hal yang dilakukan aparat tersebut begitu brutal dan juga di luar prosedur.
Baca Juga: Soroti RUU Ibu Kota Negara, Mardani Ali: Melanjutkan Proyek Mahal Saat Pandemi Amat Keliru
"Seharusnya oknum pelaku ditindak krn brutal n diluar prosedur," ujarnya menambahkan.
Kemudian, Fadli Zon juga menilai bahwa sikap represif aparat tersebut kini mempengaruhi citra kepolisian yang jadi memburuk.
Padahal, polisi sendiri di mata masyarakat semestinya menjadi pihak yang bisa mengayomi dan melindungi.
Baca Juga: Baim Wong Merasa Malu Setelah Dimaafkan Kakek Suhud: Pantesan Banyak yang Hujat Saya
"Image buruk bagi kepolisian kita yg katanya mengayomi n melindungi," ucal Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menutup pernyataan.
Seperti diketahui sebelumnya, salah satu mahasiswa aksi demonstrasi beberapa waktu lalu menjadi korban tindakan represif aparat di Tangerang.
Mahasiswa bernama Faris tersebut dikabarkan menjalani perawatan lantaran mengalami keluhan usai dibanting oleh aparat dengan keras.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Terkendali, BI Sebut Tumbuh Lebih Tinggi dari Bulan Sebelumnya
Sebelum dirawat, Faris dikabarkan mengalami muntah-muntah hingga pusing, dan sakit di bagian leher serta pundaknya.
Alhasil mahasiswa UIN Banten tersebut harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kondisi sebenarnya.***
