PR DEPOK - Gempa yang terjadi di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur dengan magnitudo 7,4 dipastikan tidak berkaitan dengan aktivitas gunung berapi.
Tetapi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa tektonik itu bisa memicu aktivitas gunung berapi.
Namun hingga saat ini, BMKG belum mendeteksi dampak gempa bumi di Laut Flores yang mengarah ke gunung berapi.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Melakukan Vaksinasi Untuk Anak Usia 6 hingga 11 Tahun Mulai 14 Desember 2021
Lembaga yang memantau aktivitas gunung berapi yakni Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum melaporkan adanya aktivitas terkait gempa Flores. PVMBG kini masih menangani Gunung Semeru dan Gunung Awu.
BMKG memastikan gempa di laut Flores termasuk gempa bumi dangkal yang diakibatkan oleh sesar geser atau patahan aktif yang ada di wilayah tersebut.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar atau patahan aktif di Laut Flores," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Sebelumnya, gempa magnitudo 7,4 yang berpusat di Laut Flores dengan kedalaman 10 kilometer pada Selasa,14 Desember 2021 pukul 10.20 WIB.