128 Rumah Rusak Pascagempa Kembali Guncang Maluku Utara, Warga Trauma dan Bertahan di Dataran Tinggi

- 5 Juni 2020, 15:08 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi //dw.com

PR DEPOK - Gempa Bumi kembali mengguncang di sejumlah wilayah di Indonesia, kali ini gempa mengguncang wilayah Maluku Utara dengan magnitudo 6,8 pada Kamis, 4 Juni 2020.

Berdasarkan laporan dari situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, episenter gempa berada pada koordinat 2.93 LU dan 128.19 BT atau tepatnya di laut pada jarak 99 km arah Utara Kota Daruba, Pulau Morotai, Maluku Utara pada kedalaman 111 kilometer.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan bahwa gempa tersebut terjadi sebagai akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina.

Baca Juga: Tersiar Narasi Fadli Zon Sering Dirundung 'Ikan Buntal' Setiap Hari, Simak Faktanya 

Menurut analisis mekanisme, sumber menunjukkan bahwa gempa itu memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Guncangan gempa tersebut dirasakan hingga daerah Morotai dalam skala intensitas IV MMI dan membuat warga berlarian ke luar rumah.

Sedangkan di Manado, Bitung, Minahasa, Bolmong, Ternate, Sitaro, Tahuna, Tobelo, Sofifi, dan Talaud guncangan dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI.

Hasil pemantauan BMKG, hingga kini belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.

Baca Juga: Domba Unik Bertanduk Empat Asal Bandung Ditawar Belasan Juta Rupiah 

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari PMJ News pada Jumat, 5 Juni 2020, akibat gempa tersebut ratusan rumah rusak.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati menjelaskan bahwa kerusakan rumah terjadi di enam kecamatan.

Keenam kecamatan itu di antaranya Kecamatan Morotai Selatan, Morotai Timur, Morotai Utara, Morotai Jaya, Morotai Selatan Barat, dan Pulau Rao.

“Total rumah rusak berjumlah 128 unit dengan rincian 99 unit rumah rusak ringan, 18 unit rumah rusak sedang, dan 11 unit rumah rusak berat,” ujar Jati.

Baca Juga: Wali Kota Minneapolis Tak Kuasa Tahan Tangis di Depan Peti Mati George Floyd 

Beruntungnya, tidak ada korban jika akibat gempa itu. Namun, sejumlah masyarakat masih ada yang bertahan di dataran tinggi atau di rumah kerabat karena mengalami trauma.

Meski begitu, pascagempa, Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Kepulauan Morotai dan instansi terkait melakukan penanganan darurat.

Seperti memastikan pertolongan terhadap para korban dan pendataan kerusakan lainnya. Hingga kini petugas masih melakukan pendataan akibat gempa ini di lapangan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x