Viral Kisah G, Predator Fetish Kain Jarik Berkedok Riset Akademik, Korban Dibungkus Bak Pocong

- 30 Juli 2020, 20:09 WIB
Korban yang dililit kain jarik dengan modus fetish seksual.
Korban yang dililit kain jarik dengan modus fetish seksual. /Twitter @m_fikris

PR DEPOK - Sebuah nama berinisial “G” viral dan menjadi trending topik nomor satu di Twitter pada Kamis, 30 Juli 2020.

Nama tersebut menjadi viral karena sebuah thread yang dibagikan oleh pemilik akun Twitter berinisial F berjudul Predator ‘Fetish Kain Jarik’ Berkedok Riset Akademik dari mahasiswa PTN di Surabaya.

Dirinya yang merupakan seorang mahasiswa baru membagikan kisah tidak menyenangkan ketika ia menjadi korban pelecehan seksual oleh kakak kelasnya dengan kedok riset.

Baca Juga: Teror Bom Hantui Kantor di Bogor, PDIP Jabar: Ini Bukan Lagi Teror ke Partai Tapi Rakyat Indonesia 

Sumpah awalnya gue gak ngira si bisa kena pelecehan seksual kek gini. Gue kek bego banget gak tau mana riset mana hal-hal berbau fetish gini, rada shock juga si gw,” kata pemilik akun tersebut.

Dirinya membagikan kisah tersebut karena takut akan adanya korban yang lain. “Tapi karena suatu pertimbangan (takut bertambahnya korban) gue jadi berani speak up,” ucapnya.

Awal kejadian itu, dia adalah seorang mahasiswa baru di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Surabaya. Namun dia berbeda universitas dengan G dan saat itulah G meninggalkan komentar di Instagram miliknya dan meminta pemilik akun mengikuti Instagramnya.

Hingga pada Jumat kemarin si anak ini, namanya “G”, ngechat aku. Dia ngaku dari Unair, angkatan 2015. Terus akhirnya nanyain nomor WA ke aku, sebelum aku kasih aku tanya dong, buat apa? Katane dia buat riset proyek tulisannya dia. Ya udah lah yaa, gue kasih nomor gue,” kata pemilik akun.

Baca Juga: Niat, Bacaan, dan Tata Cara Salat Iduladha 1441H 

G menjelaskan bahwa dia akan mengadakan riset soal bungkus-membungkus untuk membuat sebuah tulisan. Namun saat M menanyakan apa maksudnya, G tidak menjawab.

Nah dia bungkus-bungkus gue gitu biar gue tertekan terus ngeluarin emosi-emosi kaya nangis, cemas dan gugup gitu,” katanya.

Dengan penjelasan itu, M merasa sedikit takut dengan penjelasan G dan ia mencoba menolak ajakan tersebut.

Tapi dia terus jelasin kalau ini tuh aman, itu tuh udah dicoba ke banyak orang (red: korban) dan selamat gitu lah,” ucapnya.

Baca Juga: Dua Terduga Pelaku Pencemaran Nama Baik Ahok Diamankan Polda Metro Jaya 

Sampai dia mohon-mohon, terus akhirnya gue kasian yaa, dia bilang juga karena udah semester 10 dan tenggat waktunya udah mepet,” katanya.

Tak hanya itu, G juga mengatakan bahwa dirinya akan memohon di kakinya dan mengancam akan bunuh diri jika M tidak membantunya.

Singkat cerita, setelah tarik ulur dan pemilik akun sempat menolak ajakan itu, akhirnya M pun memilih untuk membantunya.

Dalam utas yang memperlihatkan proses pembungkusan yang mengharuskan pemilik akun dilakban lalu dibungkus kain, pemilik akun mengaku sempat mau berhenti. Akan tetapi, G yang saat proses itu menghubungi teman pemilik akun mengatakan

Baca Juga: Tips Olah Daging Kurban Tidak Biasa, Simak Resep Bulgogi dengan Daging Sapi Terkenal dari Korsel 

"Udah sejauh ini, katane sepakat bantu mas. Gitu-gitulah ya udah lanjut aja," katanya.

Pemilik akun menceritakan bahwa ia dibungkus dengan kain selama tiga jam. Saat foto dan video dalam keadaan dibungkus dikirim ke G, pria tersebut malah minta tolong pemilik akun untuk membungkus teman yang menolongnya juga. Dan, G mengatakan bahwa cara membungkusnya salah.

Alhasil, pemilik akun kembali membungkus tubuhnya dengan cara seperti yang diinstruksikan Gilang.

Merasa dipermainkan, pemilik akun mengaku marah ke G. Namun, G langsung menghubunginya dan minta maaf sambil menangis.

Baca Juga: Kematian Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri, Polisi Buka Kemungkinan Penyelidikan Kembali 

"Habis itu dia katane gemeteran, nangis juga. Gw juga bilang gak suka kalau diancem2 gitu. Dia minta2, mohon2 buat jangan neken dia. Dan nuntut gw minta maaf, ya udah karena gw kasihan gw minta maaf lah," katanya.

G pun mengalah dan tidak mempermasalahkan apabila teman pemilik akun tidak mau dibungkus. Asal, pemilik akun mau dibungkus ulang karena G merasa tidak dapat 'emosi' yang dia inginkan.

Pemilik akun kali ini menolak dan menyadari dirinya telah menjadi korban pelecehan. Meskipun G mengatakan bahwa dia melakukan itu karena sakit, pemilik akun tak peduli.

"Oh ya disclaimer yaa di sini. Gw di sini gak mempermasalahkan orientasi seksual seseorang, mau elu bisex, gay, suka pohon, suka jembatan itu hak elu terserah elu," katanya

Baca Juga: Kuota Internet Jadi Masalah Utama Saat PJJ, Nadiem Makarim: Dana BOS Boleh untuk Beli Pulsa 

"Gw gak homofobia, atau apa lah cuma gw yang straight di sini. Denger godaan2 gitu (ganteng, peluk) dari G***** gw risih malah jijik. Jadi terlepas dari orientasi seksualnya yg gw benci adalah kelakuan dan sifatnya itu!!," ucap pemilik akun.

Korban lalu menghubungi seorang teman dan menceritakan kejadian yang baru menimpanya.

Menurut temannya itu, aktivitas bungkus-membungkus seperti pocong atau dibungkus jarik adalah fetish atau kink.

Teman korban memberikan sebuah tautan terkait fetish yang dimaksud, lalu mengirimkannya ke G.

"Dan ampe gw nulis ini gak dibales," katanya.

Baca Juga: Jadi Alasan Dirinya Diserang, Nadiem Makarim: Itu Bukan Usulan Kemendikbud, Tidak Ada yang Ingin PJJ 

Menurut korban, G hilang bak telan di bumi setelah korban mengirimkan tautan tersebut.

Saat menulis kejadian ini, korban mengaku takut dituntut karena telah mencemarkan nama baik.

"Jadi ke depane aku mohon banget bantuan kalian guys kalo terjadi apa-apa ama gw. Jujur gw gak rela bgt sebagai manusia harga diri gw diinjek-injek, diremehkan sedangkan dia enak-enak aja gak dapat balasan dari apa yg dilakukannya. Dan gw juga takut bertambahnya korban kalo gw gak speak up. Jadi yaah ini gw memutuskan untuk speak up guys. Doain gw yaa guys Pleading face," katanya.***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x