Cek Fakta: Beredar Kabar Wanita di Prancis Diserang Polisi Usai Menolak Lepas Jilbab, Simak Faktanya

- 7 November 2020, 15:13 WIB
Ilustrasi mobilitas warga di Prancis.
Ilustrasi mobilitas warga di Prancis. /Dmccor1/Pixabay

PR DEPOK - Beredar video di media sosial Facebook yang diklaim sebagai insiden penyerangan polisi Prancis terhadap seorang wanita muslim.

Video tersebut diunggah oleh pemilik akun Muhamad Fattah yang hingga kini telah dibagikan sebanyak 31 kali, mendapat 26 komentar dan like dari pengguna Facebook lainnya.

Klaim yang salah terkait tuduhan polisi Prancis yang menyerang wanita muslim.
Klaim yang salah terkait tuduhan polisi Prancis yang menyerang wanita muslim. Mafindo

Beginilah perlakuan biadab polisi Perancis terhadap Muslimah yg tidak mau dibuka jilbabnya, biadab sekali !! Dimana ajaran “kasih” yang kalian banggakan itu ??? #TetapBoikotPerancis,” demikian narasi yang ditulis akun Muhamad Fattah.

Baca Juga: Selama 11 Bulan, Pemprov Jawa Barat Tertibkan Keramba Jaring Apung di Kawasan DAS Citarum

Mafindo melaporkan, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, klaim tersebut merupakan informasi yang salah.

Berdasarkan penelusuran, diketahui peristiwa yang ada di dalam video tersebut terjadi di Calgary, Alberta, bagian barat Kanada, pada 13 Desember 2017.

Kejadian tersebut terjadi antara seorang polisi bernama Alex Dunn dengan tahanan yang bernama Dalia Kafi.

Baca Juga: Upayakan Pengadaan Vaksin Covid-19, Kemenkeu Suntikkan Dana Rp2 Triliun ke Bio Farma

Menurut artikel yang dimuat Daily Mail dengan judul “Surveillance footage shows Calgary cop slamming handcuffed black woman face floor” yang dipublikasikan pada 30 Oktober 2020, video tersebut berasal dari rekaman kamera pengawasan (CCTV) yang menunjukkan seorang polisi Calgary membanting seorang wanita kulit hitam yang diborgol menghadap ke lantai.

Polisi tersebut mematahkan hidung korban dalam sebuah insiden yang digambarkan oleh seorang rekan petugas lain sebagai "penggunaan kekuatan terburuk yang pernah dia lihat selama 30 tahun terakhir".

Polisi Calgary, Constable Alex Dunn didakwa melakukan penyerangan yang menyebabkan cedera tubuh atas insiden kekerasan yang terjadi selama penangkapan Dalia Kafi pada Desember 2017 di Calgary, Provinsi Alberta barat Kanada.

Baca Juga: Terdaftar Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Perangkat Desa dan Pekerja Borongan Bisa Terima Bantuan

Dunn saat ini sedang diadili atas dugaan penyerangan tersebut tetapi belum dipecat dari kepolisian dan saat ini bekerja dalam peran administratif.

Rekaman mengejutkan dari insiden itu diperlihatkan ke pengadilan minggu lalu, kemudian hakim di Provinsi Alberta, Michelle Christopher setuju untuk merilisnya kepada anggota media.

Insiden itu bermula saat petugas mendekati Kafi, yang berdiri di borgol dengan punggung menempel ke dinding di dalam fasilitas pemrosesan penangkapan polisi.

Baca Juga: Cek Fakta: Prancis Disebut Alami Krisis Ekonomi Akibat Produk Diboikot Muslim Dunia, Simak Faktanya

Dunn mengulurkan tangan ke kepala Kafi dan mencoba melepas jilbab yang dikenakannya.

Namun Kafi mencoba untuk menjauh darinya, hingga Dunn menarik jilbab dari kepala Kafi.

Polisi itu kemudian dengan paksa menjatuhkannya ke tanah terlebih dahulu dalam satu gerakan cepat dengan wajah Kafi yang terlihat memantul dari lantai.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Nyaris Tak Terkendali, Spanyol Kembali Terapkan Jam Malam dan Pembatasan Sosial

Dunn memegang pergelangan tangan Kafi yang diborgol di belakang punggungnya, dan lengan Kafi terangkat ke udara saat dia berbaring diam di tanah untuk beberapa saat.

Kafi terlihat bergerak perlahan, sedangkan Dunn terus memegang tangannya dan melihat ke arahnya di tanah selama beberapa detik tanpa melakukan gerakan apapun untuk memeriksa luka-lukanya.

Petugas laki-laki lain kemudian berjalan sekitar 15 detik dan Dunn melangkah pergi.

Baca Juga: Politisi Nasdem-Golkar Diduga Terlibat Kasus Izin Impor, MAKI Mengaku Pesimis KPK Bisa Usut Tuntas

Lalu petugas membantu Kafi untuk merubah posisi menjadi berlutut, dan percikan darah terlihat di sepanjang lantai dari wajahnya.

Dua petugas pria lainnya tak lama muncul di dalam bingkai dan seorang terlihat mengenakan sarung tangan medis.

Kafi kemudian dibawa ke rumah sakit di mana dia membutuhkan jahitan di bibirnya dan menjalani operasi untuk patah hidung.

Dengan demikian, klaim video perlakuan biadab polisi Perancis terhadap wanita muslim yang tidak mau membuka jilbab, termasuk hoaks dengan kategori false context.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x