Sering Kalap Makan Saat Lebaran, Lakukan 6 Hal Ini Jika Ingin Tetap Sehat

- 24 Mei 2020, 05:09 WIB
ILUSTRASI makanan berlemak dan kolesterol tinggi.*
ILUSTRASI makanan berlemak dan kolesterol tinggi.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Umat Islam di Indonesia akan merayakan hari kemenangan Idulfitri 1441 hijriah hari ini, sekaligus sebagai tanda berakhirnya puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.

Saat hari raya Idulfitri, tak jarang menjadi ajang "balas dendam" setelah satu bulan penuh menahan rasa lapar dan haus.

Tak jarang, sering kali menjadi kalap karena mengonsumsi berbagai makanan yang terhidangkan selama hari raya lebaran.

Baca Juga: Tingkatkan Risiko Kematian, Obat Malaria yang Dikonsumsi Donald Trump Tidak Efektif Cegah Corona 

Masyarakat Indonesia biasanya membuat beragam macam hidangan khas Lebaran seperti kue kering, keripik, hingga makanan berat dengan bumbu-bumbu yang beraneka ragam, seperti opor atau rendang yang menjadi makanan khas selama lebaran di Indonesia.

Latihan sabar selama Ramadhan harus tetap dijaga. Jangan sampai rasa kalap menyantap berbagai makanan dan minuman yang disajikan di hari Lebaran menjadi merugikan kesehatan tubuh kita.

Menurut pakar diet dari Prime Hospital, Dubai dilansir dari Khalees Times, para hari Idulfitri, Anda bisa menikmati satu kali makan besar, seperti makan siang dengan tidak berlebihan.

Dilansir Pikiranranrakyat-Depok.com dari Antara, dia menyarankan agar Anda menghindari mengonsumsi makanan terlalu banyak variasi, namun cukup makan satu atau dua hidangan utama ditambah minum dengan air putih.

Baca Juga: Umat Islam Salat di Gereja, Masjid di Berlin Tak Bisa Tampung Banyak Orang 

Kedua, disarankan agar menghindari makanan manis dan berlemak tinggi agar tak mengganggu kondisi perut.

“Sebaiknya jangan mengkonsumsi makanan olahan namun pilihlah varietas makanan sehat dan segar untuk meningkatkan kemungkinan komorbiditas kesehatan,” katanya.

Ketiga, untuk sementara waktu hindari asupan kafein untuk mencegah dehidrasi dan Anda bisa beralih ke minuman herbal atau kopi tanpa kafein.

Keempat, sebisa mungkin tidak membebani perut Anda dengan makanan dalam jumlah besar, maka sebagai gantinya, makanlah dalam jumlah kecil namun lebih sering.

Baca Juga: Warga Bandung Ungkap Alasan Kenapa Jejali Pasar Sehari Jelang Lebaran 

“Hindari konsumsi berlebih asam jenuh dan trans-lemak seperti makanan yang digoreng dan gantikan dengan lemak sehat seperti kacang mentah dan alpukat,” katanya.

Kelima, jangan makan larut malam karena akan membebani perut dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.

Ruba ElHourani, ahli gizi dari RAK Hospital mengatakan, saat Lebaran biasanya orang-orang akan melakukan sejumlah kesalahan dalam mengatur pola makan mereka sehingga berujung masalah kesehatan semisal gangguan pencernaan hingga kenaikan berat badan.

Baca Juga: Remaja Depok Tak Usah Berulah pada Malam Lebaran 1441 H 

"Kita perlu sangat waspada terhadap asupan kalori kita ketika kembali ke kebiasaan makan normal. Selalu ingat ketika kita berpuasa, tubuh telah mengurangi kemampuan untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih besar dan kalori yang tinggi serta metabolisme telah disesuaikan," tutur dia.

Untuk mencegah bertambahnya berat badan, ElHourani menyarankan orang-orang makan secara bertahap misalnya menambahkan camilan atau makanan kecil di awal waktu makan dan menyesuaikannya menjadi tiga makanan utama pada akhirnya.

Ingatlah melakukan kebiasaan makan baik misalnya buah-buahan segar dan kering seperti kurma, kismis, lalu tetap aktif melalui aktivitas fisik, dan perbanyak makan sayuran.

Terakhir, cobalah menggunakan metode memasak sehat dan mengganti gula sederhana dengan gula kompleks yang dapat membakar tubuh untuk waktu yang lebih lama tanpa mempengaruhi gula darah dan kalori yang dikonsumsi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x