Kualitas dan kuantitas tidur yang buruk juga dapat memengaruhi tingkat peradangan dalam tubuh, kata Brittany Morey, PhD, asisten profesor kesehatan masyarakat di Universitas California.
“Selama tidur, tubuh melepaskan sitokin tertentu, yang memengaruhi respons peradangan tubuh. Saat proses ini terganggu, kemampuan tubuh untuk merespons infeksi terhambat,” ujarnya.
Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya produksi antibodi untuk melawan infeksi.
Misalnya, dalam sebuah penelitian dari peserta yang diberi vaksin hepatitis B, mereka yang tidur enam jam atau kurang menghasilkan lebih sedikit antibodi dan pada akhirnya kurang terlindungi dari penyakit.
Baca Juga: Usai Menganiaya David, Saksi Sebut Tak Ada Raut Penyelesan dari Para Pelaku
Kesimpulannya, bukan hanya kualitas tidur yang dapat memengaruhi risiko infeksi, tetapi juga durasi tidur. Meskipun kurang tidur sering dianggap merugikan, terlalu banyak tidur juga dapat berdampak negatif pada tubuh.***