Siapkan Subsidi Hingga Triliunan, Jepang Akan Tanggung 50 Persen Biaya Perjalanan Mulai Juli 2020

24 Mei 2020, 06:30 WIB
ILUSTRASI industri pariwisata di Jepang.* /Time Magazine/

PIKIRAN RAKYAT – Kehadiran pandemi virus corona di tengah kesibukan masyarakat dunia telah menghentikan hampir seluruh rencana perjalanan di tahun 2020.

Dengan kawasan perbatasan internasional yang ditutup, industri pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak paling parah akibat pandemi.

Para pemimpin negara memutar otak dalam mengatur strategi untuk bisa membangkitkan kembali industri pariwisata di wilayahnya, termasuk pemerintah Jepang.

Baca Juga: Remaja Depok Tak Usah Berulah pada Malam Lebaran 1441 H 

Pemerintah Jepang berencana untuk menawarkan paket wisata dengan harga yang cukup murah saat masa pandemi sudah berlalu nanti.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Japan Times, Pemerintah Jepang berencana untuk memberikan subsidi 50 persen dari biaya perjalanan para wisatawan.

Berdasarkan laporan yang diungkap Pemerintah Jepang, negara sakura itu hanya mencatat 2.900 wisatawan selama bulan April.

Kunjungan wisatawan di awal tahun 2020 ini mengalami penurunan drastis sebesar 99,9% jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Sering Kalap Makan Saat Lebaran, Lakukan 6 Hal Ini Jika Ingin Tetap Sehat 

Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Jepang telah menyiapkan JPY 1,35 triliun atau setara dengan Rp 18,57 triliun. Program subsidi pariwiasata itu dijadwalkan mulai bulan Juli mendatang.

Kebijakan tersebut diambil Pemerintah Jepang salah satunya karena Olimpiade Tokyo 2020 gagal dilaksanakan tahun ini di Jepang.

Padahal olimpiade yang terpaksa ditunda untuk tahun 2021 itu diperkirakan akan mendorong industri pariwisata di Jepang.

Selain itu program subsidi tersebut juga menjadi stimulus bagi para pelaku usaha yang bekerja di bidang pariwisata.

Baca Juga: Tips Bahagia Selama Lebaran Meski Tidak Bisa Mudik dan Berkumpul Bersama Keluarga 

Namun hingga kini Pemerintah Jepang belum memaparkan mekanisme subsidi bagi para wisatawan tersebut.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan Jepang mencatat 16.536 kasus yang dikonfirmasi positif corona dengan 13.244 orang yang telah dinyatakan sembuh dan 808 di antaranya meninggal dunia.

Kini jumlah kasus baru di Jepang kian berkurang setiap harinya. Pemerintah Jepang juga berencana mencabut status darurat pandemi di 3 prefektur yakni Kyoto, Osaka, dan Hyogo.

Sebelumnya Jepang telah mencabut status daruratnya di 39 prefektur dari total sebanyak 47 prefektur.

Baca Juga: Kian Memprihatinkan, Pengusaha Angkutan Umum Di Garut Pilih Tidak Beroperasi Jelang Lebaran 

Sementara Tokyo dan 4 prefektur lainnya termasuk pulau Hokkaido yang kembali dibatasi pergerakan sosialnya akan tetap menetapkan status darurat pandemi virus corona.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Japan Times

Tags

Terkini

Terpopuler