Pernikahan Massal di Kamp Pengungsian di Gaza Jadi Pengalaman Tak Terlupakan Pengantin Baru

6 Mei 2024, 14:15 WIB
Ilustrasi pengantin. Terjadi pernikahan massal di kamp pengungsian di Gaza, menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para pengantin. /Pixabay/

PR DEPOK – Dalam suasana konflik Palestina-Israel yang sedang berlangsung, beberapa pasangan menikah. Pernikahan massal ini terjadi di kamp darurat di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 3 Mei 2024.

Pernikahan berkelompok ini menawarkan kesempatan langka untuk merayakan dan melepaskan diri dari kenyataan pahit kehidupan sehari-hari di wilayah pengungsian Palestina.

Dengan segala keterbatasan sumber daya dan seringnya serangan militer Israel, pernikahan massal ini menjadi simbol ketahanan dan harapan di tengah kesulitan dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi pengantin baru dan para hadirin.

Pernikahan di kamp pengungsian bukan yang pertama kalinya. Pada bulan April 2024, sepasang kekasih, yaitu Mahmoud (23) dan Shaima Khaziq (18) melangsungkan pernikahan di Deir el-Balah, di Jalur Gaza Tengah.

Baca Juga: 6 Mie Ayam Paling Recommended di Sukabumi Jawa Barat

Mahmoud dan Shaima Khaziq sudah berencana menikah sejak 8 bulan yang lalu, namun menunda acara tersebut karena perang Israel di Gaza yang dimulai Oktober lalu.

Selama lebih dari dua bulan, pasangan tersebut bersama keluarga mereka tinggal di kamp darurat di Deir el-Balah setelah terpaksa meninggalkan lingkungan Shujayea di Kota Gaza.

“Kami meninggalkan rumah kami di tengah pemboman dan tembakan, mencari perlindungan di sini, sehingga menunda pernikahan kami,” kata Mahmoud kepada Al Jazeera seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Juga: Dare to Love Me Kapan Tayang, Dimana, Jam Berapa? Dibintangi L INFINITE

“Kami harapkan akhir perang untuk merayakannya, namun perang belum berakhir sehingga kami memutuskan untuk merayakannya dengan sederhana,” katanya menambahkan.

Pernikahan sederhana ini diharapkan membawa kegembiraan di hati mereka dan para pengungsi.

Di bawah tenda kain dan nilon, anggota keluarga dan simpatisan berkumpul untuk menyaksikan pernikahan mereka.

Baca Juga: Update KLJ Tahap 2, Apakah Sudah Cair Rp600.000? Lihat Info Pencairan dan Penerima pakai Data NIK Lansia

“Kegembiraan kami hari ini terasa belum lengkap. Kami sebenarnya berharap kedamaian dan dapat merayakan pernikahan di aula besar dan kembali ke rumah kami yang kini hancur akibat bom,” ujarnya.

Shaima pun menggambarkan kebahagiaan mereka sebagai “pahit manis”.

“Kami memimpikan sebuah pernikahan dalam keadaan normal, dengan gaun yang indah, namun kerusakan akibat perang merenggut segalanya dari kami. Rumah kami, harta benda kami, semuanya hancur. Namun, kami tidak membiarkan keputusasaan menang. Kami akan merayakannya, bahkan di tengah kehancuran,” ujarnya.

Sejak 7 Oktober 2023, Gaza telah mengalami perang dahsyat yang dilancarkan Israel, yang mengakibatkan puluhan ribu korban sipil, terutama anak-anak dan perempuan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler