Bermain Gim Komputer 22 Jam Nonstop dalam Sebulan, Bocah di Tiongkok Alami Kelumpuhan hingga Stroke

- 10 Juli 2020, 20:53 WIB
Ilustrasi bermain gim komputer.*
Ilustrasi bermain gim komputer.* /Pixabay/

PR DEPOK - Dewasa ini tak sedikit anak-anak baik perempuan maupun laki-laki yang sangat gemar bermain gim baik gim yang dimainkan di komputer maupun gim yang dimainkan di ponsel.

Terkadang anak-anak tak ingat waktu saat bermain gim, bahkan dapat bermain gim nonstop tidak berhenti selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Hal itu pun terjadi pada seorang anak yang berasal dari Tiongkok.

Seorang anak di Tiongkok dilaporkan tidak dapat menggerakkan lengan dan tangan kirinya setelah bermain gim komputer selama sebulan penuh tanpa henti.

Baca Juga: Diduga Dibunuh, Metro TV Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Editor Yodi Prabowo 

Bahkan tak tanggung-tanggung siswa sekolah menengah pertama (SMP) yang kerap disapa Xiaobin tersebut asik bermain gim selama 22 jam dalam sehari ketika pemerintah setempat menerapkan karantina wilayah.

Pada Maret 2020, ibundanya melihat sang anak pingsan dan dengan cepat dilarikan ke rumah sakit di Kota Nanning, di Tiongkok selatan.

Kasus yang dialami Xiaobin ini pertama kali diungkap oleh Nanning Television, setelah dirinya menerima perawatan di Rumah Sakit Jiangbin di Provinsi Guangxi sejak insiden itu terjadi.

Seperti siswa SMP pada umumnya, Xiaobin banyak menghabiskan waktu sehari-harinya dengan beraktivitas di rumah selama Pemerintah Tiongkok menerapkan karantina wilayah sejak Februari 2020.

Baca Juga: Diduga Lakukan Pelanggaran HAM terhadap Uighur, AS Bekukan Aset Pemimpin Partai Komunis Tiongkok 

Pasalnya, seluruh proses belajar mengajar para siswa di sekolah di Tiongkok terpaksa ditutup dan digantikan dengan sistem virtual. Hal itu tentu dilakukan sebagai upaya mencegah adanya penularan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail, Jumat 10 Juli 2020, ibu dari Xiaobin mengatakan bahwa putranya menghabiskan sebagian besar waktunya di kamarnya selama penutupan sekolah.

Lebih lanjut, ibu Xiaobin mengira pada awalnya, putranya tersebut menghabiskan waktu di kamar untuk melakukan pembelajaran secara virtual. Akan tetapi ia tak mengira bahwa Xiaobin kecanduan bermain gim komputer.

Baca Juga: Cek Fakta: Prabowo Subianto Dikabarkan Termasuk Salah Satu Menteri yang Terkena Reshuffle Jokowi 

"Saya melihat percakapan daring dengan teman-temannya. Dia (Xiaobin) mengatakan tidak cukup istirahat dan bahkan tidur pun paling banyak dua jam dalam sehari," katanya.

Akibat dari kebiasaan barunya tersebut, Xiaobin didiagnosa menderita stroke otak setelah menjalani Computed Tomography (CT) scan. Bahkan lebih parahnya, Xiaobin kehilangan sensasi di lengan dan tangan kirinya.

Dr. Li, seorang spesialis otak di rumah tempat Xiaobin dirawat mengatakan bahwa kondisi remaja laki-laki itu disebabkan oleh gaya hidupnya yang tidak sehat dari bermain gim komputer hingga begadang.

Baca Juga: Diancam Pasal Berlapis, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku yang Bobol Data Pribadi Denny Siregar 

"Alasan utamanya adalah dia memiliki pola tidur dan makan yang tidak teratur karena dia tidak sekolah. Kurangnya nutrisi dan istirahat telah menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otaknya dan menyebabkan stroke otak," kata Dr Li.

Sementara Dr. Jin, kepala terapis di rumah sakit itu mengatakan bahwa sulit untuk menentukan apakah Xiabin dapat sepenuhnya pulih.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x