12 Ribu Tim Gabungan TNI-Polri Diterjunkan Guna Amankan Aksi Demo UU Ciptaker di Hari Sumpah Pemuda

28 Oktober 2020, 16:47 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus. /PMJ News

PR DEPOK – Aksi demonstrasi kembali digelar oleh sejumlah buruh dan mahasiswa dengan agenda penolakan UU Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Seperti diketahui, aksi massa kali ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan pihaknya telah menyiapkan aparat pengamanan di sejumlah titik.

Baca Juga: Agar tak Jadi Polemik, Gerindra Sarankan Joko Widodo Beli Sepeda Lipat Pemberian Daniel Mananta

“Sebanyak 12.369 personel gabungan dari TNI-Polri dan Satpol PP serta Dinas Perhubungan mengawal aksi hari ini,” kata Yusri Yunus, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ.

Ia menyebutkan terdapat tiga lokasi yakni Istana, gedung DPR/MPR, dan Tugu Proklamasi yang disiagakan oleh pihaknya.

“Selain disebar di tiga lokasi tersebut, juga ada sejumlah titik yang mengalami pengalihan arus,” ucap dia.

Yusri Yunus juga menyatakan tim gabungan tersebut juga bersiaga di beberapa tempat selain di tiga lokasi utama.

Baca Juga: Tak Akan Hentikan Pengesahan UU Cipta Kerja, Agung Laksono Sebut Pemerintah Terbuka untuk Berdialog

“Ada juga (aparat) yang ditugaskan untuk mengamankan beberapa sentra perekonomian, antara lain mall dan pasar,” ucapnya.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan personel cadangan untuk mengantisipasi jumlah massa yang mungkin akan bertambah.

“Kami menempatkan personel cadangan di Monas dan gedung DPR sambil melihat situasi kekuatan yang akan turun untuk melakukan unjuk rasa,” ujarnya.

Yusri Yunus mengimbau kepada pengunjuk rasa untuk mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19 dan tidak bertindak anarkis.

Baca Juga: Emmanuel Macron Benarkan Tampilan Kartun Nabi, Pemimpin Chechnya: Teroris Terinspirasi oleh Anda

Pihak TNI maupun Polri akan bertindak persuasif dan humanis saat menangani para peserta aksi unjuk rasa jika tidak ada unsur anarkis.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler