Sementara itu, ketika menyinggung soal angka kemiskinan Jakarta yang meningkat, Refly Harun menganggap bahwa hal tersebut ada kaitannya dengan pemerintah pusat.
“Itu apakah tidak ada kaitannya juga dengan pemerintah pusat, kalau semua diserap di daerah dan menjadi tanggung jawab daerah, lalu kemudian pusat apa kerjanya? Apakah pusat kemudian tidak punya statistik akhirnya,” ucap Refly Harun.
Baca Juga: Mahfud MD Bolehkan FPI Dibentuk Kembali, Berikut Syarat yang Diberikan oleh Menko Polhukam
Ia pun menilai bahwa meningkatnya angka kemiskinan merupakan kesalahan dari dua pemerintah, yakni pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Namun, katanya, angka kemiskinan ini juga mungkin dipengaruhi oleh kondisi pandemi yang membuat banyak masyarakat kehilangan sumber penghasilannya.
Refly Harun menegaskan, suatu kritik seharusnya berdasarkan data yang berupa angka.
Baca Juga: Pelaku Parodi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Ditangkap, Tak Disangka Seorang Pelajar SMP
“Tetapi ketika kemudian bicara tentang intoleransi, saya kira ini bicara tentang kata-kata yang selalu digunakan oleh lawan-lawan Anies Baswedan, mereka yang pro pemerintahan sekarang, untuk mengerdilkan dan memojokkan kelompok-kelompok yang barangkali tidak meng-endorse pemerintahan sekarang,” ujarnya.***