"Urus saja negeri anda, mungkin itu akan terucap dari pimpinan militer Myanmar," ujar Andi Arief, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Adapun sebelumnya Presiden Jokowi sebagai pihak dari Indonesia telah meminta tiga hal kepada pemimpin militer di Myanmar, yang disampaikannya dalam ASEAN Leaders' Meeting (ALM).
"Dalam pertemuan ini saya juga menyampaikan pentingnya pemimpin militer Myanmar untuk memberikan komitmen, yaitu permintaan komitmen pertama adalah penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar," ujar Presiden Jokowi seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Pertengahan Bulan Ramadhan, Harga Bahan Pangan Relatif Turun di Pasar Agung Depok
Lebih lanjut, Presiden Jokowi pun telah meminta agar proses dialog harus mulai dilakukan, dan tahanan politik harus segera dibebaskan.
"Permintaan komitmen kedua, proses dialog yang inklusif harus dimulai, tahanan politik harus segera dilepaskan," kata Presiden Jokowi.
Demi mendukung dimulainya dialog, Presiden Jokowi pun memandang perlu dibentuknya Special Envoy ASEAN.
Adapun Special Envoy ASEAN ini merupakan Sekjen dan Ketua ASEAN untuk bisa mendorong dimulainya dialog dengan semua pihak di Myanmar.