Lapisan Masyarakat Harus Bergotong Royong Mengatasi Covid-19, Akademisi: Bukan Tugas Pemerintah Semata

- 18 Mei 2021, 12:26 WIB
Ilustrasi positif Covid-19.
Ilustrasi positif Covid-19. //pixabay/

PR DEPOK – Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Nana Sutikna mengajak kepada masyarakat agar menumbuhkan rasa gotong royong dan persatuan demi mengatasi Pandemi Covid-19.

“Semangat gotong royong, serta rasa persatuan dan kesatuan harus makin diperkuat lagi pada saat kondisi pandemi seperti sekarang ini,” ucap Nana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Selasa, 18 Mei 2021.

Nana yang merupakan seorang dosen Magister Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed menerangkan bahwa setiap lapisan bangsa harus saling membantu atau bekerjasama dalam menyelesaikan krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 dan menciptakan upaya untuk menanggulanginya secara kolektif.

Baca Juga: Ditanya Soal Hamas Terus Lempar Roket ke Israel, Salim A Fillah: Tanya Nuranimu, Tak Tanyakan Para Penjajah?

“Karena upaya untuk menanggulangi pandemi bukan hanya tugas pemerintah semata, melainkan juga tugas semua elemen bangsa ini,” tutur Nana.

Hari Kebangkitan Nasional yang akan jatuh pada tanggal 20 Mei 2021 disebut Nana sebagai momen yang bisa dijadikan untuk memperkuat komitmen seluruh lapisan bangsa.

Hal ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan rasa gotong royong dan semangat akan persatuan.

“Harkitnas pada 20 Mei 2021 besok juga bisa dijadikan momentum untuk refleksi, menilai kembali, sebagai sebuah bangsa sudah sejauh mana kita bersatu pada menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19,” terang Nana.

Baca Juga: Kutuk Negara Barat Tak Bertindak Lawan Israel, Erdogan: Austria dan AS Menulis Sejarah dengan Tangan Berdarah

Nana menilai bahwa seluruh lapisan bangsa harus mengambil peran secara aktif demi apalagi di momen seperti Harkitnas yang tujuannya untuk memperkuat rasa persatuan, rasa empati, dan kepedulian kepada sesama masyarakat.

“Meskipun protokol kesehatan menganjurkan perlunya jarak fisik, menghindari kerumunan dan bijak dalam beraktivitas namun rasa persatuan jangan sampai ikut berjarak, caranya dengan saling memahami, saling peduli, saling menghormati, mari bersama-sama berperan aktif melakukan hal itu,” jelas Nana.

Jika rasa persatuan semakin kuat di tengah masyarakat maka Nana berharap bahwa semangat masyarakat akan membara untuk mengatasi Covid-19 yang sudah memberikan dampak sosial dan ekonomi sampai sekarang.

Baca Juga: Romo Benny Sebut 75 Pegawai KPK Tidak Tekun, Roy Suryo: Begini Kualitas Anggota BPIP? Mending Diam Saja

“Ini momentum yang sangat tepat bagi seluruh pihak untuk makin mempererat persatuan dan kesatuan serta rasa persaudaraan secara substantif bukan hanya secara simbolik,” ujar Nana.

Sinergi kuat yang terbangun pada seluruh lapisan masyarakat akan meningkatkan percepatan mengenai penanganan pandemi Covid-19 akan berjalan dengan baik dan bisa dengan target yang dicanangkan.

“Pada saat ini sinergi seluruh elemen bangsa merupakan kunci utama untuk mendongkrak semangat bersama di tengah ujian yang dihadapi karena pandemi Covid-19, karena itu perlu bersatu padu dan berjuang bersama menghadapi kondisi pandemi ini,” ucap Nana.

Baca Juga: Pertama Kalinya Negara Arab Terpecah dalam Sikapi Israel-Palestina, hingga Berselisih dengan Warganya Sendiri

Sebelumnya pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa harga vaksin untuk program vaksinasi secara gotong royong adalah Rp 375 ribu per dosisnya, dan biaya untuk penyuntikannya sebesar Rp 125 ribu per dosisnya.

“Sehingga total Rp 500 ribu,” ungkap Airlangga dalam jumpa pers secara virtual di Istana Kepresidenan dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antaradi Jakarta pada Senin, 10 Mei 2021.

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x