Upaya Evakuasi Warga dari Mariupol Tertunda, Rusia Diduga Kembali Serang Pabrik Baja Azovstal

- 3 Mei 2022, 16:35 WIB
Laporan terbaru menyebut bahwa upaya untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol tertunda dan Rusia kembali menyerang Azovstal.
Laporan terbaru menyebut bahwa upaya untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol tertunda dan Rusia kembali menyerang Azovstal. /Reuters

PR DEPOK – Upaya evakuasi banyak warga sipil dari kota pelabuhan Mariupol di Ukraina mengalami penundaan pada Senin, 2 Mei 2022.

Alhasil, ratusan warga sipil masih terjebak di pabrik baja Azovstal, benteng terakhir perlawanan terhadap invasi Rusia.

Tidak segera jelas apa yang menyebabkan penangguhan tersebut. Seorang pejabat kota mengatakan sebelumnya bahwa pasukan Rusia pada Minggu, 1 Mei 2022, kembali menembaki pabrik setelah konvoi bus pergi.

Nasib warga sipil yang terperangkap di Mariupol telah menjadi fokus perhatian kemanusiaan karena perang antara Ukraina dan Rusia telah memasuki bulan ketiga.

Baca Juga: Audi dan Porsche Dikonfirmasi Bakal Ikut Balapan F1

Pengepungan kota sejak hari-hari awal perang telah menjebak warga sipil dengan akses yang langka ke makanan, air, obat-obatan dan listrik.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, sebanyak 100.000 orang diperkirakan masih berada di Mariupol, termasuk sekitar 2.000 pejuang Ukraina di bawah pabrik baja era Soviet, satu-satunya bagian kota yang tidak diduduki oleh Rusia.

Sekelompok pengungsi pertama dari Mariupol dijadwalkan tiba di kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina, dengan jarak 230 km barat laut Mariupol pada 2 Mei 2022.

Namun dewan kota mengatakan bus belum mencapai titik penjemputan yang disepakati, bertentangan dengan laporan sebelumnya bahwa mereka sudah pergi. Dewan mendesak para pengungsi untuk tetap di tempat.

Baca Juga: BLT dan PKH Mei 2022 Cair Tanggal Berapa? Cek Nama Penerima Pakai KTP di cekbansos.kemensos.go.id

Warga sipil yang dimaksud berasal dari kota itu sendiri, bukan dari pabrik baja Azovstal.

Rekaman dari dalam pabrik baja menunjukkan anggota resimen Azov membantu warga sipil melewati puing-puing dan naik ke bus. Tapi ratusan tetap terjebak di dalam.

Seorang pengungsi yang lebih tua ditemani oleh anak-anak kecil mengatakan para penyintas kehabisan makanan.

“Anak-anak selalu ingin makan. Anda tahu, orang dewasa bisa menunggu,” katanya.

Baca Juga: Cukup Modal KTP dan HP, Segera Cek Penerima Bansos BPNT Mei 2022 di Link Berikut

Evakuasi, jika berhasil, akan menjadi kemajuan langka dalam meringankan biaya manusia dari perang yang terjadi hampir 10 minggu, dan telah menyebabkan penderitaan khusus di Mariupol.

Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin sekarang menguasai hampir semua kota Laut Azov, menghubungkan wilayah yang dikuasai Rusia ke barat dan timur.

Moskow mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah memutuskan untuk tidak menyerbu pabrik baja dan malah akan memblokadenya. Tapi pemboman terus berlanjut.

“Kemarin, begitu bus meninggalkan Azovstal bersama para pengungsi, terjadi penembakan,” ujar Petro Andryushchenko, seorang ajudan walikota Mariupol.

Baca Juga: Soal Arus Mudik Lebaran 2022, Ridwan Kamil Sebut Antrean di Rest Area Jalan Tol Jadi Evaluasi

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Palang Merah Internasional memulai operasi yang dikoordinasikan dengan Ukraina dan Rusia untuk mengeluarkan wanita, anak-anak dan orang tua dari pabrik baja.

Tentara Rusia mengatakan 126 orang telah meninggalkan Mariupol dalam konvoi yang aman pada Sabtu dan Minggu dari pabrik baja dan distrik lain menuju Donetsk yang dikuasai separatis.

Dari jumlah tersebut, menurut mereka, 57 memilih untuk tinggal di daerah itu, sementara yang lain telah memutuskan untuk pergi ke bagian yang dikuasai Ukraina.

Baca Juga: Siapkan KK dan KTP Anda, Simak Tahapan Cara Daftar BLT Anak Sekolah Lewat HP Agar Dapat Bantuan Rp4,4 Juta

Sebelumnya, para pejabat Ukraina menuduh pasukan Moskow secara paksa memindahkan warga sipil dari daerah yang mereka kuasai ke Rusia, namun Moskow mengatakan orang-orang ingin pergi ke Rusia.

Upaya sebelumnya untuk membuka koridor aman dari Mariupol dan tempat-tempat lain telah gagal.

Orang-orang yang melarikan diri dari daerah yang diduduki Rusia mengatakan kendaraan mereka ditembaki, dan pejabat Ukraina telah berulang kali menuduh pasukan Rusia menembaki rute evakuasi yang disepakati, klaim yang dibantah oleh Moskow.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah