Beberapa di antaranya, mereka yang sehari-hari bekerja sebagai kurir dan pegawai pergudangan di daerah Glodok, Jakarta Barat.
Baca Juga: Tio Pakusadewo Ditangkap karena Narkoba, Mengulang Cerita 3 Tahun Lalu
Saat ini memang ada beberapa skema bantuan yang direncanakan. Ada yang akan mengalir langsung dari Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota melalui dana APBD.
Namun dalam pandangan Udin yang paling penting warga jangan hanya diberikan bantuan dalam bentuk 'wacana'.
Udin mengatakan tidak masalah bantuan itu dicairkan dalam bentuk sembako atau tunai. Masalah besaran bantuan juga bukan menjadi perkara yang begitu serius.
Yang akan menjadi masalah adalah bagaimana pendataan dilakukan secara menyeluruh dan tepat sasaran, khususnya bagi warga yang benar-benar terdampak.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Spesies Tokek Baru di Kamboja yang Hampir Punah
Baginya, bantuan pemerintah terkadang menjadi bumerang secara hubungan sosial antara RT dengan warganya.
"Ukuran (bantuan) sih (sebetulnya) enggak cukup. Tapi kalau warga nerima-nerima aja. (Asal) Kebagian rata, enggak masalah (berapa pun). Yang penting riil di lapangan enggak ada yang kurang.
"Kalau cuma wacana pembagian enggak merata, warga sebal juga," kata Udin saat dikonfirmasi Pikiranrakyat-depok.com melalui sambungan telepon Selasa, 14 April 2020.