Singgung Listyo Sigit Soal Haikal Hassan, Refly: yang Dekat dengan Kekuasaan Tak Diproses

22 Januari 2021, 15:09 WIB
Refly Harun. /Instagram/@reflyharun.

PR DEPOK – Ahli Hukum Tata Negara (HTN), Refly Harun kembali mengungkit kasus mimpi yang menyeret nama Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan.

Dengan ditunjuknya Listyo Sigit sebagai calon Kapolri, Refly Harun berharap kasus yang menimpa Haikal Hassan tak kembali terjadi.

Hal tersebut ia sampaikan melalui video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 21 Januari 2021.

Baca Juga: Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182 Dihentikan, RS Polri Terima 325 Kantong Jenazah

Dalam uji kelayakan bersama DPR RI, Listyo Sigit mengatakan dirinya tidak akan membiarkan hukum tajam ke bawah namun tumpul ke atas.

“Persepsinya adalah kubu kiri di Jokowi, kubu kanan di Prabowo,” ucap Refly seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 22 Januari 2021.

Ia menuturkan bahwa kubu kanan merupakan pihak yang sedang merasa diperlakukan tidak adil.

Baca Juga: Banjir Kalsel Disebut Karena Gundulnya Hutan Kalimantan, Menteri LHK Bantah Hal Itu

Menurut Refly Harun, saat ini kubu oposisi banyak menerima ketidakadilan. Termasuk Haikal Hassan yang dipolisikan karena mengaku mimpi bertemu Rasulullah.

“Karena mereka gampang sekali diproses, sementara yang dekat dengan kekuasaan tidak mudah diproses,” ujarnya.

“Contohnya Haikal Hassan kemarin, perkara mimpi saja diproses saking ekstremnya. Padahal mimpi itu ruang kebebasan,” tuturnya.

Baca Juga: Sebut Banjir Dimanapun Pasti karena Hujan, Haikal Hassan: Kecuali di Jakarta, karena Anies

Refly Harun menilai bahwa kasus yang menimpa Haikal Hassan sangat tidak masuk akal.

“Bayangkan, orang berpendapat baik secara lisan dan tulisan saja dijamin konstitusi. Apalagi hanya mimpi, karena mimpi itu tidak merugikan siapa pun,” kata Refly.

Menurutnya, ketika ada orang yang menceritakan mimpinya, dipersilakan untuk percaya atau tidak.

Baca Juga: Kritik Adanya Tim TP3 Laskar FPI, Ferdinand Hutahaean: Opini Tanpa Fakta Adalah Fitnah

“Tidak bisa ada orang yang mengeklaim bahwa mimpi ini akan menyesatkan dan lain sebagainya,” ucapnya.

Selain itu, ia juga menyinggung perihal penanganan sejumlah pelaku korupsi.

Refly membandingkan kasus korupsi yang dilakukan oleh sejumlah Menteri dengan kasus kerumunan Habib Rizieq.

Baca Juga: Demokrat Bantu Korban Pemakai Kaos Jokowi-Maruf, Politisi PKS: Keren Meski Beda Pilihan!

“Contoh tajam dan tidak tajamnya itu bagaimana kita memperlakukan korupsi,” kata Refly.

Ia menerangkan bahwa tindak korupsi dilakukan oleh orang dalam pemerintahan, yakni korupsi di Kementerian Kelautan dan Perikanan dan di Kementerian Sosial.

“Itu semua kan dari partai pendukung pemerintah, jadi harusnya kuat ke sana,” tuturnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler