PR DEPOK – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan mengomentari pernyataan Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Henry Subiakto.
Sebelumnya, Henry Subiakto melontarkan pernyataan pedas melalui jejaring Twitter miliknya @henrysubiakto.
Diketahui, pernyataan tersebut ditujukan kepada sejumlah akun pendengung atau buzzer yang ada di media sosial.
Menurut penuturannya, tugas dari akun-akun buzzer tersebut yakni hanya untuk menyerang lawannya.
“Akun2 buzzer itu tugas dan tujuannya hny untuk nyerang ‘lawan’,” kata Henry Subiakto di akun Twitter pribadinya itu.
Dengan begitu, lanjut dia, para akun buzzer tersebut akan menemui kesulitan ketika berhadapan dengan cuitan cerdas.
“Mk mrk kesulitan saat menghadapi tweet2 cerdas yg tak terjangkau pengetahuannya,” tuturnya menambahkan.
Oleh sebab itu, hal yang bisa dilakukan oleh akun-akun buzzer tersebut hanya menggoreng kenyinyiran.
Meski demikian, jelas dia, para buzzer itu tetap menyerang lawannya dengan kata-kata yang tidak mempunyai korelasi atau keterkaitan.
“Mk yg bisa dilakukan hny menggoreng kenyinyiran dan tetap nyerang walau dg kata2 yg tdk nyambung,” ucap Guru Besar FISIP Universitas Airlangga (Unair) itu.
Pernyataan itu pun lantas mendapat sorotan dari berbagai pihak, salah satunya Umar Hasibuan yang kerap disapa Gus Umar.
Baca Juga: Tagihan Utang BLBI Capai Rp110 Triliun Lebih, Mahfud MD: Akan Lebih Baik Datang Sukarela ke Kemenkeu
Baca Juga: Berikut 5 Golongan yang Tak Akan Dapat BLT UMKM Rp1,2 Juta, Segera Penuhi Syaratnya
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Jumat 16 April 2021, dalam tanggapannya, Gus Umar lontarkan tudingan bahwa Henry Subiakto sebagai salah satu buzzer pemerintah.
Lebih lanjut, Gus Umar menuturkan cuitan milik Henry Subiakto tidak mencerdaskan karena dinilai menyebarkan berita bohong alias hoaks.
“Anda yg buzzer pemerintah. Twitmu Gak ada cerdas2nya krn sebarkan hoax,” kata Gus Umar tegas.
***