PR DEPOK – Wacana penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap sembilan bahan pokok (sembako) di Tanah Air menuai banyak respons, salah satunya dari Bupati Aceh Barat Haji Ramli M.S.
Ramli M.S. mengaku khawatir terkait PPN terhadap sembako di Indonesia bakal mengancam stabilitas nasional di tengah pandemi Covid-19.
Maka dari itu, Ramli M.S. menilai bahwa wacaran penerapan PPN sembako sangat berbahaya apabila benar-benar akan diterapkan.
"Sebaiknya wacana pengenaan PPN sembako tidak dilakukan karena hal ini dikhawatirkan akan timbulkan gejolak di tengah masyarakat. Wacana ini berbahaya," katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Lebih lanjut. Ramli M.S. berpendapatan wacana PPN sembako ini justru akan menyebabkan persoalan baru di tengah masyarakat.
Selain karena ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19, menurutnya, pengenaan PPN sembako ini juga akan berdampak pada daya beli masyarakat.
Baca Juga: Update Christian Eriksen: Federasi Denmark Sebut Pemain Inter Milan Sudah Bisa Berkomunikasi Verbal
Oleh karena itu, Ramli M.S. memandang perlu meniadakan kebijakan PPN sembako tersebut. Lantaran, ia memprediksi masyarakat bakal melakukan protes atau unjuk rasa atas penerapan tersebut.
Tidak hanya itu, atas nama warga Aceh Barat, ia meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat menolak kebijakan PPN sembako.
"Kami meminta kepada Bapak Presiden Jokowi agar menolak rencana pengenaan PPN ini. Jika hal ini dibiarkan, kami khawatir akan terjadi gejolak di tengah masyarakat," kata dia menegaskan.
Baca Juga: Kabar Baik! Penerima Bansos PKH, BNPT, dan Progam Lain Dipersilakan Ikut Sentra Kreasi Atensi
Meski demikian, Ramli M.S. turut mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah mencari sumber baru pengenaan pajak guna meningkatkan pendapatan negara.
"Sebagai pejabat negara di daerah, saya mendukung sepenuhnya kebijakan Bapak Presiden. Kami selalu siap mengawal dan menjalankan setiap perintah Presiden," tuturnya mengakhiri.***