Network
PR DEPOK - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 25 November 2020 dini hari di Bandara Soekarno-Hatta sepulang dari Amerika Serikat.
Edhy diduga menerima suap dari perusahaan-perusahaan yang mendapat penetapan izin ekspor benih lobster.
Siapa sajakah orang yang terlibat kasus besar di Kementerian KKP tersebut? Lalu bagaimana kronologis kasus hingga penangkapan tersebut terjadi?.
Baca Juga: Respons Andreau Misanta yang Dikaitkan dengan PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko: Fenomena Absurd!
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA, berikut data lengkapnya:
Daftar Orang yang Terlibat
1. Edhy Prabowo (EP)
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi jilid kedua.
2. Andreau Pribadi Misata (APM)
Staf Khusus Menteri KKP, sekaligus Ketua Tim Uji Tuntas perizinan usaha perikanan budidaya lobster.
Baca Juga: TNI Copot Baliho Bergambar Habib Rizieq, Teddy Gusnaidi Sebut FPI Kebakaran Jenggot
3. Safri (SAF)
Staf Khusus Menteri KKP, sekaligus Wakil Ketua Tim Uji Tuntas perizinan usaha perikanan budidaya lobster.
4. Ainul Faqih (AF)
Staf istri Menteri KKP, Edhy Prabowo.
5. Siswadi (SWD)
Pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK).
Baca Juga: PA 212 Minta PDIP Dibubarkan karena Pernyataan Megawati, Ini Tanggapan Refly Harun
6. Amiril Mukminin (AM)
Pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK).
7. Suharjito (SJT)
Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP), selaku tersangka pemberi suap.
Kronologi Kasus
- EP pada Mei 2020 diduga menerima uang 100 ribu dollar AS (Rp1,4 miliar) dari SJT dengan tujuan agar PT DPP ditunjuk sebagai eksportir benih lobster.
Baca Juga: Soal Habib Rizieq Maju di Pilpres 2024, Ketum PA 212: Presiden Itu Terlalu Kecil untuk Beliau
- SJT dan SAF sepakat para eksportir lobster hanya bisa menggunakan jasa pengiriman PT ACK.
- PT ACK diduga menjadi perusahaan yang menampung dana dari para eksportir dengan total Rp9,8 miliar.
- Pada 5 November 2020, ada aliran dana dari PT ACK ke rekening AF senilai Rp3,4 miliar.
Kronologi Penangkapan
Baca Juga: Di Tengah Kekhawatiran Perang Iran, Donald Trump Dilaporkan Kirim Bomber B-52 ke Timur Tengah
(21 - 23 November 2020)
- KPK menerima informasi transaksi di rekening bank yang diduga sebagai penampung dana bagi kepentingan penyelenggara negara untuk pembelian sejumlah barang mewah di luar wilayah Indonesia.
(24 November 2020)
- KPK bersiap di area Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi untuk menindaklanjuti informasi tersebut.
Baca Juga: Terbukti Lakukan Tindakan Asusila, Seorang Pemuda di Aceh Timur Divonis Hukuman Cambuk 150 Kali
(25 November 2020)
- KPK mengamankan 17 orang dan membawanya ke Gedung I KPK untuk dilakukan pemeriksaan.
- EP ditetapkan sebagai tersangka.
(26 November 2020)
- Dua tersangka, APM dan AM, menyerahkan diri ke KPK.
Baca Juga: Berkas Perkara Telah Lengkap, Dua Petinggi KAMI Syahganda Nainggolan-Jumhur Hidayat Segera Disidang
Usai ditangkap KPK, Edhy Prabowo sempat mengeluarkan pernyataan, bahwa kejadian ini merupakan sebuah kecelakan.
Dia juga mengaku akan bertanggung jawab dan akan mengungkapkan apa yang telah dia lakukan.***
