PR DEPOK – Perizinan investasi untuk industri minuman keras (miras) di Indonesia hingga saat ini masih menjadi polemik.
Pasalnya, banyak berbagai pihak yang menilai pelegalan miras di Indonesia akan berdampak negatif untuk ke depannya seperti meningkatnnya angka kriminalitas.
Namun tampaknya mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memiliki pandangan berbeda terhadap perizinan miras.
Baca Juga: Kemendikbud Kembali Salurkan Bantuan Kuota Internet Mulai Bulan Maret 2021, Simak Penjelasannya
Ferdinand Hutahaean justru membandingkan Indonesia dan negara lain terkait pelegalan miras.
Dia mengatakan bahwa sejumlah negara yang memproduksi miras secara legal, terbukti warganya tetap memiliki moral dan negaranya tidak hancur.
Sedangkan di Indonesia, menurutnya, setiap hari banyak warganya yang mengkonsumsi miras tetapi warganya terlalu munafik ketika muncul perizinan ini.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Maret 2021, Al Merasa Bersalah karena Sudah Terlalu Banyak Bohongi Andin
Ada bbrp negara yg memproduksi miras secara legal dan terkenal. Warganya tetap bermoral, tidak mabuk2an, negaranya maju tdk hancur seperti negara yg hancur akibat perang soal agama.
Sementara kita, tiap hari alkohol dimana2, prostitusi dimana2, tp munafiknya luar biasa...!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 1, 2021
“Ada bbrp negara yg memproduksi miras secara legal dan terkenal. Warganya tetap bermoral, tidak mabuk2an, negaranya maju tdk hancur seperti negara yg hancur akibat perang soal agama. Sementara kita, tiap hari alkohol dimana2, prostitusi dimana2, tp munafiknya luar biasa...!” kata Ferdinand Hutahaean.
Kemudian, dia mencontohkan Rusia yang memproduksi beberapa miras yang terkenal di dunia namun terbukti tidak membuat hancur negara dan justru membuat negara kaya sehingga menjadikan rakyatnya lebih sejahtera.
Rusia terkenal dengan Medovukha, Vodka, Smirnof dll miras yg mendunia. Faktanya, Rusia tdk hancur, moralnya baik, soal kemanusian tinggi nilainya, negaranya maju dan kaya, rakyatnya lebih sejahtera dr kita.— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 1, 2021
“Rusia terkenal dengan Medovukha, Vodka, Smirnof dll miras yg mendunia. Faktanya, Rusia tdk hancur, moralnya baik, soal kemanusian tinggi nilainya, negaranya maju dan kaya, rakyatnya lebih sejahtera dr kita,” tuturnya.
Baca Juga: Sempat Buat Bunker Perakitan Bom, Densus 88 Berhasil Ciduk 12 Orang Terduga Teroris di Jawa Timur
Ferdinand Hutahaean juga mengungkapkan bahwa sepengetahuan dia, di muka bumi ini belum ada negara yang dikabarkan hancur akibat miras. Sebaliknya, lebih banyak negara hancur karena disebabkan isu agama.
Setau saya, dimula bumi ini, belum ada satu negarapun yang hancur karena legalisasi industri minuman beralkohol, dan tidak ada satupun yang luluh lantak karena mabok alkohol. Tp setau sy sdh banyak negara yang hancur berantakan karena perang yg didasari mabok agama.— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 1, 2021
“Setau saya, dimula bumi ini, belum ada satu negarapun yang hancur karena legalisasi industri minuman beralkohol, dan tidak ada satupun yang luluh lantak karena mabok alkohol. Tp setau sy sdh banyak negara yang hancur berantakan karena perang yg didasari mabok agama,” tulisnya.
Padahal, kata dia, alkohol sudah sejak lama legal di Indonesia dan diperjualbelikan di tempat-tempat tertentu yang diizinkan.
Padahal Alkohol sdh sejak lama legal di Indonesia dan diperjual belikan ditempat2 tertentu yg dibolehkan. Mulai dari miras murahan hingga miras jutaan rupiah. Semua ada dinegeri ini dan legal, boleh dinikmati.
Mgp skrg kita ribut soal miras dan industrinya? Aneh..!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 1, 2021
“Mulai dari miras murahan hingga miras jutaan rupiah. Semua ada dinegeri ini dan legal, boleh dinikmati. Mgp skrg kita ribut soal miras dan industrinya? Aneh..!” ujar Ferdinand Hutahaean.***