Megawati Dianugerahi Gelar Profesor, Guru Besar China dan Indonesia Sampaikan Pandangan Berikut

- 11 Juni 2021, 15:50 WIB
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. /Dok. Tim Media PDIP

PR DEPOK – Terkait gelar profesor yang diberikan kepada Megawati Soekarnoputri (Megawati), guru besar dari China dan Indonesia turut angkat bicara.

Keduanya sama-sama memberikan dukungan atas gelar profesor yang diberikan oleh Universitas Pertahanan (Unhan) kepada Megawati.

Guru Besar Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatra Barat, Prof Ganefri menyatakan Megawati pantas memperoleh gelar profesor (guru besar tidak tetap).

Baca Juga: Rizky Billar Ungkap akan Melibatkan Fans Leslar dalam Acara Pernikahan: Kita Jadi Juga Karena Dukungan Mereka

"Gelar profesor kehormatan (guru besar tidak tetap) dari Unhan pantas diberikan kepada Megawati," kata Ganefri sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Sebagai orang yang kapasitas serta kiprahnya lebih banyak bergerak dalam dunia pendidikan tinggi, Ganefri mengaku dirinya telah melihat kiprah Megawati dalam ranah pendidikan.

Menurutnya, kepemimpinan Presiden RI ke-5 itu telah berhasil memberi dasar hukum bagi lahirnya UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Baca Juga: Indonesia Perjuangkan Kesetaraan Akses Vaksin Covid-19, Retno Marsudi Ungkap Kesenjangan Distribusi Vaksin

UU Sisdiknas memberi dasar lebih kuat bagi profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan dengan standar-standar kompetensi yang diperlukan, termasuk standar penggajian.

Ia menjelaskan bahwa berangkat dari UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, melahirkan pula UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Selanjutnya, PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

"Ini telah menghadirkan demokrasi dalam sistem pendidikan kita, di mana tidak ada lagi dikotomi perguruan tinggi negeri dan swasta," katanya.

Baca Juga: Sutradara Hospital Playlist Season 2 Incar V BTS untuk Bintangi Dramanya

Tidak hanya itu, kepemimpinan Megawati juga menghasilkan sistem akreditasi dilaksanakan oleh BAN PT. Demikian juga sekolah/madrasah diakreditasi oleh BAN SM, dan BAN PNF (Pendidikan Non-Formal) melahirkan paket A untuk SD, B untuk SMP, dan C untuk SMA.

"Dengan demikian, penjaminan mutu pendidikan lebih dapat dipertanggungjawabkan," kata Ganefri.

Sementara itu, guru besar tetap di bidang Hubungan Internasional Universitas Lembaga Ilmu Pengetahuan Sosial Tiongkok (University of Chinese Academy of Social Sciences/CASS), Xu Liping, juga menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap usulan guru besar tidak tetap di Unhan RI kepada Megawati.

Baca Juga: Menyoal PPN Sembako,Fadli Zon: Sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang Saya Menolak!

Peneliti Senior Institut Nasional Strategik Internasional (NIIS) itu mengaku telah mengenal dan mempelajari peranan yang bersejarah dari Megawati.

Pada masa pemerintahan Megawati, Indonesia sedang mengalami masa transisi banyak elemen tak pasti yang muncul.

Akan tetapi, Megawati terbukti tegas menjunjung tinggi Pancasila, melindungi kesatuan dan persatuan Indonesia sebaik-baiknya.

Kebijakan Megawati seperti mendorong anggota Asean dengan China menandatangani code of conduct (CoC) untuk Laut China Selatan menurutnya sangat bermanfaat bagi perdamaian dan kestabilan regional.

Baca Juga: Seminggu Setelah Penundaan, 59 Jamaah Lakukan Pengembalian Setoran Pelunasan Dana Haji

"Dengan adanya CoC, bekerja sama ASEAN dengan Tiongkok (China) semakin meningkat secara pesat sampai sekarang ini, doktor honoris causa Megawati Soekarnoputri berjasa bersejarah di bidang ini," kata Xu Liping.

Maka dari itu, ia menilai jasa dan kontribusi ilmiah Megawati sudah memenuhi syarat dan ketentuan untuk mendapat gelar profesor dari Unhan RI bidang keilmuan kepemimpinan strategik.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x