Bencana Hidrometeorologi Diprediksi Masih Terjadi, BNPB Beri Peringatan

29 Juni 2020, 16:58 WIB
Ilustrasi hujan deras. /Pixabay/

PR DEPOK - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Raditya Jati menerbitkan peringatan kepada mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi BNPB, Senin 29 Juni 2020, bencana hidrometeorologi masih terjadi jelang akhir Juni 2020.

Bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi seperti angin kencang, hujan lebat, longsor hingga gelombang tinggi.

Pusat Pengendali Operasi BNPB menyebut, banjir dan longsor diperkirakan terjadi di beberapa wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara.

Baca Juga: Usai Diketahui Satu Penumpang Positif Covid-19, 90 Penumpang Pesawat Garuda Indonesia Dikarantina

Berdasarkan hasil analisis dari InaRISK, Indonesia mempunyai potensi risiko sedang hingga tinggi terjadi bahaya banjir.

Dari analisis tersebut, luas wilayah di Indonesia memiliki potensi terdampak banjir hampir 20 juta hektare. Sementara jumlah jiwa yang terpapar bahaya itu mencapai 100 juta di seluruh provinsi.

Bencana lainnya yang mengancam beberapa wilayah di Indonesia adalah longsor.

Menurut BMKG, beberapa wilayah masih berpotensi hujan dengan curah hujan menengah hingga tinggi. Wilayah tersebut yakni di Pulau Sulawesi, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Baca Juga: Ridho Ilahi Ditangkap Bersama Sopirnya, Diduga Gunakan Sabu

Bahkan, wilayah itu masih berpotensi hujan dengan intensitas menengah hingga Juli 2020.

Masyarakat diimbau tetap siap siaga dalam menghadapi ancaman bahaya, khususnya bencana hidrometeorologi.

Raditya menuturkan, kesiapsiagaan berbasis masyarakat sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan jiwa.

Hal sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat seperti memetakan wilayah berpotensi banjir dan longsor, serta melihat kondisi tanah di lapangan.

Meski potensi bahaya banjir dan longsor masih dapat terjadi, masyarakat juga selalu siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya lain seperti angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api, dan juga pandemi Covid-19 yang masih jadi ancaman.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler